MERAIH JANJI TUHAN
Yosua 21:43-45
Ada sebuah istilah yang disebut PHP singkatan dari pemberi harapan palsu. Istilah ini dikenakan kepada orang yang berjanji, namun janjinya itu tidak ditepati. Janji yang diberikan adalah janji kosong, bohong atau palsu, sehingga menimbulkan kekecewakan pada orang yang diberikan janji dan mengakibatkan hilangnya kepercayaan dan harapan.
Harapan merupakan hal penting bagi manusia. Orang yang memiliki harapan memiliki daya untuk bertahan dan berjuang demi meraih hal yang menjadi tujuannya. Kehilangan harapan mengakibatkan hilangnya semangat untuk bertahan dan akhirnya menyerah memperjuangkan tujuannya.
TUHAN bukanlah manusia, Dia tidak akan berbohong. TUHAN bukan anak manusia; Dia tidak akan menyesal. Jika Dia berfirman, Dia melakukannya. Jika Dia berbicara, Dia menepatinya. (Bilangan 23:19)
Dalam Alkitab terdapat 1.260 janji TUHAN
Janji Tuhan memberikan semangat baru dalam kehidupan kita. Janji Tuhan mengandung harapan. Sebuah harapan yang baik yang membuat kita berjuang.
Yosua 21:43-45 menekankan kesetiaan TUHAN dalam memenuhi janji-Nya kepada nenek moyang mereka (Kej 24:7; 26:3; 50:24), karena Ia telah memberikan tanah perjanjian kepada keturunan Abraham.
1) Perhatikan bahwa kitab Yosua ini menyajikan penaklukan Kanaan sebagai sudah lengkap (Yos 10:40-42; 11:23; 12:7-24) dan belum lengkap (Yos 13:2-6; 14:12; 17:12-18; 23:5). TUHAN setia dalam menggenapi janji-Nya kepada bangsa Israel; namun mereka harus melaksanakan bagian mereka dengan setia menaati perjanjian itu, jika tidak mereka akan gagal memiliki seluruh tanah itu (Yos 1:6-9; Yos 23:6-14).
2) Demikian pula, di bawah perjanjian yang baru TUHAN akan memenuhi dengan setia semua janji-Nya kepada kita, orang percaya; namun kita harus melaksanakan bagian kita dengan ketaatan yang setia jika kita hendak memperoleh janji-janji dan kerajaan Allah seluruhnya (Luk 12:31). Jikalau kita tidak menerima semua janji TUHAN, maka kitalah yang gagal bukan Tuhan. TUHAN ingin memberikan kerajaan-Nya kepada umat-Nya (bd. Luk 12:32).
> Menerima janji Tuhan terkadang disalah artikan dengan diam dan duduk menadahkan tangan untuk menantikan tercurahnya penggenapan atas janji itu.
Dari kisah penggenapan janji Tuhan atas Israel, kita mempelajari hal berbeda :
1. Umat TUHAN harus aktif
- Dalam penggenapan janji itu tidak terkandung maksud bahwa umat pilihan-Nya dibiarkan menerimanya secara pasif, hanya dengan menunggu dan menadahkan tangan. Umat Tuhan harus aktif.
- Orang Israel harus merebut Tanah Perjanjian, karena mereka telah meninggalkannya pada zaman Yusuf
- Bilangan 32:1-42 Suku Gad dan Suku Ruben harus membantu saudara2nya.
- TUHAN pernah berjanji kepada umat pilihan-Nya bahwa Ia akan memberikan tanah kepada mereka, dan Ia kemudian memang menggenapi janji-Nya kepada umat-Nya.
- TUHAN memang telah berjanji memberikan tanah, tetapi bangsa
itu harus menyadari bahwa kepemilikan penuh atas tanah itu hanya bisa terjadi
melalui ketaatan dan kesetiaan penuh kepada TUHAN.
- Bila mereka tidak setia dan tidak taat kepada Tuhan, maka kepemilikan penuh
atas tanah itu tidak akan terwujud. Meski banyak musuh yang berusaha
mengalahkan mereka, sepanjang umat setia kepada Tuhan maka tak ada satu musuh
pun yang dapat mengalahkan mereka. Telah terbukti bahwa TUHAN menggenapi
janji-Nya kepada Israel, meski hal itu memakan waktu lama karena semua itu
terjadi berdasarkan waktu Tuhan sendiri. Oleh karena itu diperlukan kesetiaan
untuk menantikan saatnya tiba.
- Yosua 11:15 : Yosua tidak mengabaikan apa yang diberitahukan Musa (tuannya) dan Firman TUHAN. Ketaatan kepada pemimpin rohani juga diperlukan
- Ulangan 11:8-32 "Ketaatan mendatangkan berkat..
Komentar
Posting Komentar