Langsung ke konten utama

EBEN HAEZER

 EBEN HAEZER

1 SAMUEL 7:2-14

 

Nama ini muncul di kitab 1 Samuel dalam 2 naratif:

- Dalam naratif pertama (1 Samuel 4), orang Israel berkemah di tempat ini dalam pertempuran melawan orang Filistin.

Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek.  Orang Filistin mengalahkan orang Israel, meskipun orang Israel membawa "Tabut Perjanjian" ke medan perang dengan harapan akan membawa kemenangan karena pertolongan Tuhan. Akibat kemenangan itu orang Filistin merampas Tabut Perjanjian sebelum akhirnya dikembalikan beberapa bulan kemudian ke wilayah Israel. Sesudah orang Filistin merampas tabut TUHAN, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod.

- Dalam naratif kedua (1 Samuel 7), orang Israel mengalahkan orang Filistin, setelah Samuel mempersembahkan korban kepada Tuhan. Setelah kemenangan itu, Samuel mendirikan batu peringatan dan menamainya "Eben-Haezer" (nama tempat dari naratif pertama ditulis berdasarkan hasil ini).

Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita.”

1Samuel 7:12
Istilah Eben-Haezer menunjukkan batu pertolongan untuk mengingatkan bangsa Israel pada pertolongan Tuhan sampai pada saat itu. Bangsa Israel yang terus menerus ditindas pada waktu itu oleh bangsa Filistin selama 20 tahun. Tabut TUHAN yang menandakan kehadirat Tuhan pun di rampas. Karena bangsa Israel tidak menghargai kehadiran TUHAN, tetapi hati mereka condong pada ilah asing dan asytoret.

 

Firman Tuhan menceritakan dimana Samuel mengajak seluruh bangsa Israel untuk bertobat kembali kepada Tuhan, dari penyembahan berhala – dan memberikan hati yang sungguh-sungguh untuk menyembah Tuhan.

Saat ada pertobatan dan persembahan pada Tuhan, orang Israel sedang dikepung orang Filistin. Tuhan menolong mereka dan bahkan sampai mengalahkan bangsa Filistin. Karena itu Samuel membuat batu ini sebagai peringatan akan pertolongan Tuhan ini.

 

Banyak memori dan hal-hal di masa lalu yang kita ingat. Namun, berapa banyak yang kita ingat tentang dimana Tuhanmenolong dan menyertai kita?

Apakah kita masih ingat ucapan syukur kita kepada Tuhan soal keluarga kita, soal pertolongan Tuhan memberi kita pekerjaan, atau penghiburan Tuhan pada masalah tertentu? Apakah kita masih ingat itu semua?

 

Penggunaan Batu sebagai peringatan atas peristiwa penting bagi Umat TUHAN di sepanjang sejarah merupakan hal yang sangat penting.  Banyak contoh lain yang dapat kita lihat seperti Yakub juga mendirikan tugu di Betel.  Yosua mendirikan 12 batu yang di ambil dari dasar sungai Yordan.  Suku Ruben dan Manasye mendirikan mezbah besar di tepi sungai Yordan di tempat penyeberangan.  

 

Tujuan hal ini dilakukan adalah: 

 

1. Ingat Akan Ke-MAHA KUASA-an TUHAN

- Bangsa Israel sedang menghadapi musuh besar yaitu Filistin, yang membuat mereka depresi.

- Tetapi ay. 10 – menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada yang dapat mengalahkan ke-Maha Besar-an TUHAN, ke-Maha Kuasa-an TUHAN.

- Kata mahakuasa atau omnipotent  berasal dari kata omni- yang berarti “seluruhnya,” dan potent yang berarti “kuasa”. Bersama dengan sifat mahakuasa dan mahahadir, atribut ini mengikuti sifat TUHAN yang tidak terbatas. Jika Ia MahaHadir, maka Ia juga Mahakuasa. Ia memiliki segala kuasa di atas segalanya, di setiap waktu dan dalam berbagai cara.

Bangsa Israel mengalahkan bangsa Filistin dengan suara yang besar, bukan dengan pedang atau tentara, menunjukkan dimana Tuhan Maha Kuasa dan orang Israel sungguh-sungguh yakin dan melihat bahwa itu hanyalah pertolongan Tuhan semata-mata.

Tuhan kita hidup dan berkuasa! Itu lah Tuhan yang kita sembah!Ketika sebuah gereja atau seseorang kalah dengan masalah, dia tidak akan lagi bisa melakukan apa-apa. Martin Luther pun pernah depresi berat. Demikian pula Musa, Elia, dan Yunus di alkitab – karena kita hanyalah manusia biasa. Istrinya mempunyai ide untuk memakai baju hitam setiap hari seperti sedang berkabung. Waktu ditanya, istrinya hanya menjawab “karena Tuhan sudah mati”. Martin Luther tertawa, sadar, dan kembali mendapatkan semangat bahwa Tuhan tidaklah mati, tapi selalu hidup!

2. Ingat Akan Pertolongan Tuhan

- Batu itu merupakan peringatan atas pertolongan Tuhan kepada umat-Nya sejak awal hingga hari itu

Misionaris J. Hudson Taylor memiliki plakat di rumahnya yang bertuliskan Eben-Haezer dan YEHOVAH-JIREH.  Artinya, “sampai sejauh ini Tuhan selalu menolong kita-Tuhan akan memelihara sampai akhir.” Masa lalu dan masa depan ada di tangan Tuhan. Jadi mengapa kita mengkhawatirkan masa kini? Tuhan memegang kendali!.

- Ay. 12 

Tuhan adalah TUHAN yang Maha Kasih, Dia selalu memelihara bangsa Israel yang berteriak minta tolong pada Dia, di tengah keberdosaan dan pemberontakan mereka kepada TUHAN. Saat kita hadir dengan hati yang hancur, Tuhan selalu mendengar. Tuhan melihat kehidupan kita dan Dia mau campur tangan dalam hidup ini.

3. Ingat Agar Tidak Melupakan Tuhan  

- Untuk tetap mengingat TUHAN dan bagaimana DIA menyatakan pertolonganNYA yang ajaib dalam hidup kita.

- Tetap setia kepada TUHAN karena TUHAN sudah menyatakan kesetiaanNYA dalam hidup kita

- Bersyukur adalah korban yang menyenangkan TUHAN dan kalau TUHAN senang maka Dia akan menyatakan kuasaNYA dalam hidup kita.

- Ay. 8-10a

Kita tidak tahu bagaimana perjalanan hidup kita di tahun yang akan datang. Kita berharap bahwa tahun ini akan lebih baik bagi kita. Bagi kita yang dalam tahun lalu menghadapi banyak kesulitan dan persoalan, mungkin tahun ini menjadi tanda tanya buat kita, apakah semua akan ada penyelesaian.

Life is problem, tidak ada hidup yang tanpa persoalan. 

 

Hari ini kita akan mendirikan Batu Peringatan masing2 di hati dan pikiran kita ... 

 

1. Eben-haezer mengingatkan kita bahwa TUHAN adalah sumber pertolongan kita, Ia akan selalu memberi pertolongan.

 

2. Eben-haezer mengingatkan kita bahwa pertolongan TUHAN pasti selalu ada; namun ini tidak meniadakan kesulitan yang TUHAN mungkin izinkan terjadi dalam kehidupan anak-anakNya. Pertolongan Tuhan pasti tidak akan terlambat, pertolonganNya pasti datang pada waktunya. Sumber pertolongan bagi umat Israel adalah TUHAN sendiri, bukan tabut TUHAN, meskipun tabut melambangkan kehadiran TUHAN. Tanpa relasi yang benar dengan TUHAN, tabut hanya sekedar simbol atau “jimat” yang tidak menolong sama sekali.

 

3. Eben-haezer mengingatkan kita bahwa kasih setia TUHAN tidak pernah berkesudahan; namun ini tidak meniadakan tanggung jawab dan kesetiaan kita kepadaNya. Kita selalu terkondisi oleh situasi kehidupan kita yang bisa membuat kita kehilangan kesetiaan kita kepada Tuhan.

 

4. Eben-haezer mengingatkan kita bahwa kita adalah manusia yang cenderung melupakan apa yang harus kita ingat senantiasa. Kita bisa melupakan semua kebaikan Tuhan yang telah kita alami hanya karena satu persoalan yang tidak menyenangkan.

 

5. Eben-haezer mengingatkan kita bahwa TUHAN adalah TUHAN yang selalu mendengar permohonan pengampunan umat dan anak-anakNya. Ia memulihkan dan mengampuni meskipun umat Israel telah berpaling dari TUHAN dan berbuat dosa.

 

Apapun pengalaman kita di tahun yang lalu, kita harus selalu mengingat bahwa “tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu.” (Ratapan 3:22-23)

Eben-Haezer mengingatkan kita untuk berbakti dan menyembah Tuhan, fokus pada Tuhan dan memberikan hati kita sungguh-sungguh pada Dia (bukan mendua hati / divided heart).

Setiap orang Israel melihat batu ini, mereka melihat penyertaan Tuhan pada mereka dan juga mengingatkan mereka untuk menyembahNya, to worship Him. Sebuah tanggung jawab bahwa kita mau menyembah dan melayani Tuhan! Sebuah tanggung jawab untuk memberitakan tentang Yesus yang mengasihi, memelihara, dan menyertai kita!

Selalu ingat kebaikan Tuhan dalam hidup kita! Yesus mati di kayu salib karena Dia mengasihi kita. Kiranya kita tidak pernah melupakan kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, di dalam gereja kita selama kita hidup.

Eben Haezer artinya sampai di sini Tuhan telah menolong kita. Jika Tuhan telah hantar sampai saat ini, maka Ia yang setia pasti akan menolong kita menyongsong masa depan - berharaplah pada Tuhan Yesus yang setia.

 



Komentar