MENEMUKAN TUHAN DI TENGAH BADAI 1
Kisah Para Rasul 27:14-44
Dalam Kisah Para Rasul 27:14-44
Diceritakan bahwa situasi saat itu :
Kisah pelayaran Rasul Paulus ini suatu kisah yang menegangkan karena penuh dengan risiko, tapi sekaligus juga melalui kisah ini kita dapat menyaksikan kesetiaan TUHAN yang menyertai orang-orang yang setia memegang janji-janji-Nya, yang berpegang pada sauh-sauh firman-Nya yang kekal. Melalui kisah ini pula kita dapat belajar bagaimana menghadapi badai dalam kehidupan yang sering kali datang tanpa terduga dan tidak terkendali.
Keadaan Paulus :
Di dalam hidup ini tidak banyak di antara kita pernah mendapat pengalaman berada dalam situasi antara hidup dan mati, berada di atas kapal yang terombang-ambing dengan wilayah kebebasan bergerak di antara 10x20m; tidak banyak di antara kita yang dipojokkan dengan situasi dimana tidak ada lagi opsi dan pilihan. Setidaknya kita menghadapi tantangan kesulitan, paling tidak masih ada pilihan dan masih ada alternatif jalan kita cari.
Di atas kapal itu boleh kita katakan Paulus dan 275 orang lain terperangkap, tidak bisa keluar, tidak ada pilihan. Alkitab mencatat tidak henti-hentinya dan terus-menerus mereka diterpa oleh angin dan topan yang dahsyat sampai dikatakan “kami putus harapan tidak mungkin bisa selamat” (ayat 20). Bagaimana mungkin bisa selamat? Di depan, di belakang, di samping kiri dan kanan semua air, mau lompat kemana? Kesulitan itu lebih sulit lagi karena situasi ini dialami oleh Paulus bukan karena keputusannya sendiri, tetapi karena keputusan orang lain. Sebagai tawanan, sebagai orang yang dibelenggu, Paulus tidak bisa memutuskan sendiri. Yang memutuskan untuk jalan adalah perwira Yulius yang lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda daripada perkataan Paulus (ayat 11). Keputusan itu adalah keputusan yang sangat riskan luar biasa. Paulus sudah menasehatkan untuk jangan mengambil keputusan itu karena keputusan itu akan mendatangkan kesukaran dan kerugian yang sangat besar dan membahayakan jiwa (ayat 10). Tetapi karena tempat itu tidak terlalu nyaman untuk ditinggali, perwira itu memutuskan untuk terus berlayar.
1. Karena Paulus Tidak Kehilangan Nila-nilai Kehidupan dalam Dirinya
Ketika mereka telah membuang semua untuk meringankan kapal, Rasul Paulus meringankan beban dirinya dengan membuang semua rasa putus asa – ay. 20b.
Rasul Paulus mempertahankan IMAN sebagai nilai-nilai kehidupan dan menghidupi nilai-nilai itu di tengah badai yang sedang dia alami.
Rasul Paulus menyuarakan pengharapan yang datang dari TUHAN, bahwa mereka akan selamat ay.22.
Mengurangi beban yang ditanggung di tengah tekanan badai yang berat merupakan pilihan cerdas yang harus kita lakukan. Badai menajamkan pikiran kita dan memunculkan kualitas diri kita untuk menyingkirkan hal-hal yang tidak penting yang hanya akan menambah masalah. Dengan demikian, badai menolong kita untuk mempertahankan hal-hal yang berkualitas, yang menguntungkan dan yang berdampak positif bagi hidup kita.
Badai hidup yang menimpa kita membantu kita untuk mempertahankan nilai-nilai kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan menghidupi nilai-nilai itu di tengah badai yang kita alami. Memang ada orang-orang yang tidak kuat ketika badai menimpa hidupnya, sehingga ia membuang nilai-nilai hidup beriman kepada Tuhan dan menggantikannya dengan nilai-nilai dunia ini, nilai-nilai yang ditawarkan oleh dunia ini dan mengikuti jalan dunia ini. Bagi orang yang demikian, badai bukan membawa dampak positif, tetapi justru menjauhkan dia dari Tuhan dan kehendaknya.
Ketahuilah
dan camkan ini dengan sungguh-sungguh dalam hatimu bahwa TUHAN tidak pernah
menginginkan kita untuk melarikan diri dari keadaan kita; sesulit apapun itu.
Ia ingin agar kita belajar, bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih
baik dan berkenan kepada-Nya melalui setiap badai yang menimpa kita. Jadi,
tetap berada di tempatmu saat ini karena badai itu akan memunculkan kualitasmu
yang selama ini terpendam.
2. Karena Rasul Paulus Berpegang pada Janji dan Firman Tuhan
- TUHAN mengirimkan malaikatNYA – ay. 23
- Bukankan janji itu juga berlaku bagi kita :"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.
- TUHAN membela tujuan-Nya dalam hidup Rasul Paulus - 24.
Dia tidak akan membiarkan kekuatan apapun untuk menghancurkan rencana-Nya.
- TUHAN akan melakukan seperti yang Ia janjikan – ay. 25. TUHAN tak pernah berdusta! ... Firman TUHAN kita, tetap untuk selama-lamanya - Yesaya 40:8
Kita belajar dari hal ini bahwa, badai bisa merintangi jalan yang hendak kita lalui, namun tidak akan pernah dapat menyembunyikan wajah kita dari TUHAN. Kita mungkin tidak melihat Dia, tetapi Dia melihat kita. Mungkin kita merasa Dia ribuan mil jauhnya, namun Dia beserta dengan kita, dan mengamat-amati kita.
Alkitab mencatat 365 kali, TUHAN berkata: “Jangan takut!” dengan kata lain,
“Tetap tenang”! Dan Ia berjanji bahwa “Aku sekali-kali tidak membiarkan
engkau, dan Aku sekali-kali tidak meninggalkan engkau” (Ibr 13:5) “Aku
menyertai kamu senantiasa” (Mat 28:20). Kita mungkin gagal untuk tetap
bersama-sama dengan TUHAN, namun TUHAN tidak akan pernah gagal untuk menyertai
kita, sampai selama-lamanya.
2. Kebenaran yang kedua ialah, bahwa TUHAN membela tujuan-Nya dalam hidup kita.
Kedua; Ayat 24 “Jangan takut Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar. Dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau dalam kapal ini, akan selamat karena engkau”
“engkau harus menghadap Kaisar” Inilah tujuan TUHAN bagi Paulus. TUHAN menempatkan Paulus dalam kapal itu, karena Dia ingin Paulus menghadap Kaisar. Dan ketika kapal itu diterpa badai, Dia mengutus utusan pribadi, untuk mengingatkan Paulus bahwa: “Aku punya rencana untuk hidupmu. Rencana-Ku ialah engkau akan menghadap Kaisar. Engkau akan memberitakan Injil di istana Kaisar, jangan takut! Karena Aku membela rencana itu. Karena engkau, semua orang dalam kapal ini, juga akan selamat.
TUHAN membela tujuan-Nya dalam hidup Anda. Dia tidak akan membiarkan kekuatan
apapun untuk menghancurkan rencana-Nya. Rick Warren mencatat dengan bijak,
dalam bukunya: “The Purpose Driven Life” bahwa: “Anda ada bukan karena
kebetulan. Sebelum TUHAN menempatkan Anda, di suatu tempat dimana Anda ada
sekarang, Anda ada dalam tangan-Nya. Dan Dia memilih untuk menaruh Anda disana,
karena Dia punya tujuan”. Badai kehidupan, hanyalah masalah sementara di dalam
tujuan tersebut. Tetapi tidak ada kekuatan eksternal apapun yang dapat mengubah
tujuan utama –Nya bagi Anda. Dia akan membela Anda.
Alkitab memberitahu kita mengenai Musa. Sebelum ia dilahirkan, Firaun telah
menetapkan bahwa setiap anak laki-laki yang lahir dari orang Ibarani, harus
ditumpas. Mendengar itu, TUHAN tidak menghentikan karya-Nya. Dia terus
membentuk Musa dalam rahim Yokhebeth, Dan Ia memilih menaruhkan jenis kelamin
Musa, sebagai laki-laki. Anda dapat melihat bahwa, tampaknya ini adalah produk
yang gagal. Tetapi TUHAN bukan pengecut! Dia mau Musa lahir, karena Dia punya
tujuan. Dan 9 bulan 10 hari kemudian, lahirlah Musa. Dan lihatlah, bagaimana
TUHAN membela rencana-Nya dalam hidup Musa. Yokhebeth sangat ketakutan,
sehingga ia memutuskan untuk membuang anak itu di sungai Nil. Tetapi TUHAN
mengambilnya, dan menaruhnya persis di depan mata Firaun. Seakan-akan TUHAN
ingin mengatakan: “Aku tahu rencana pembunuhanmu Firaun, tetapi lihat ini,
kalau Aku punya rencana, sehebat apapun engkau, tidak akan dapat
menghancurkannya” dan Musa tinggal di istana Firaun, sampai ia menggenapi
rencana TUHAN, tanpa disakiti oleh Firaun satu kalipun.
Kapanpun Anda berhadapan dengan suatu badai, ingatlah bahwa Allah akan membela tujuan-Nya dalam hidup Anda.
3. TUHAN akan menepati janjiNYA
Ketiga; Ayat 25 “Sebab itu tabahkanlah hatimu saudara-saudara! Karena aku percaya kepada TUHAN, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan-Nya kepadaku”
Ketika gelombang itu semakin dahsyat, kapal itu terombang-ambing tak menentu, TUHAN menyuruh utusan-Nya memberitahu Paulus, bahwa “Jangan takut! Semua orang dalam kapal ini akan selamat” Inilah janji TUHAN kepada Paulus. Dan TUHAN melakukan seperti yang dijanjikan-Nya. Semua orang dalam kapal itu akhirnya selamat naik ke darat.
Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali
dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. (Maz 12:7) TUHAN tak pernah
berdusta! Dia setia memegang setiap Firman-Nya. Rumput menjadi kering, dan
bunga menjadi layu, tetapi Firman TUHAN kita, tetap untuk selama-lamanya. (Yes
40:8) Bila Dia berjanji, Dia pasti akan tepati.
Dalam Alkitab ada 3 janji Allah yang terkenal mengenai masalah manusia. Pertama, Bahwa dalam setiap masalah, Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Kedua, dalam setiap pencobaan, Dia selalu setia untuk memberi jalan keluar, dan ketiga, Dia pasti menjawab apabila kita berseru kepada-Nya.
Tabahkanlah hatimu! karena walau badai menghadang, dan gelombang menerpa, Allah akan tetap setia menyertai Anda, tetap setia membela tujuan-Nya dalam hidup Anda, dan tetap setia memegang janji-janji-Nya.
3. Karena Paulus yakin Badai Itu Tidak Akan Membawa Pada Kematian
- Ay. 34b – Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya.
- Jaminan dari seorang yang begitu mempercayai TUHAN.
- Roma 8:28 - Kita tahu sekarang, bahwa TUHAN turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana TUHAN.
- KPR 28:7-9 – mendatangkan pertobatan bagi keluarga Gubernur Malta dan penduduk Malta.
Publius (Santo Publius, bahasa Malta: San Publju) adalah gubernur dan kemudian uskup Kristen pertama di pulau Malta. Pindahnya Publius ke agama Kristen mendorong Malta menjadi bangsa pertama yang menjadi Kristen di dunia. Publius mengenal Yesus Kristus melalui pengabaran Injil Paulus yang terdampar di pulau Malta dalam perjalanannya ke Roma, seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
KESIMPULAN
Buang semua kekuatiran/ketakutan/dosa yang membebani diri kita .... Tetapi jangan buang IMAN ... Tetap percaya kepada TUHAN
Berpegang teguh kepada Firman TUHAN dan janji-janjiNYA ... Karena janjiNYA adalah YA dan AMIN. 2 Kor 1:20 - Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji TUHAN. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan TUHAN.
Badai kehidupan itu akan menyatakan kuasa TUHAN.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Kala badai hadir dalam kehidupan kita, maka kepanikan akan menguasai dan membuat kita cemas. Apa yang akan kita lakukan ketika mendadak upaya kita, yang telah dirintis selama bertahun-tahun, mengalami kerugian atau musibah sehingga hancur luluh berantakan, dan kegagalan demi kegagalan menimpa kehidupan kita, sehingga untuk menghadapi hari esok pun rasanya sudah tidak sanggup lagi? Bagaimana kita dapat melanjutkan kehidupan ini?
Apa yang akan Anda lakukan jika pasangan hidup Anda pergi, dan Anda ditinggalkan sendirian? Bagaimana jika Anda menjalani kehidupan sebagai akibat buruk dari konsekuensi perbuatan Anda sendiri bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun? Apa yang Anda lakukan ketika kehidupan menjadi suram?
Mungkin badai yang mengamuk mulai memasuki kehidupan Anda. Langit kesuksesan jangka panjang yang tadinya cerah, sekarang terlihat gelap menakutkan. Anda merasa bahwa yang terburuk akan terjadi. Apakah yang akan Anda lakukan?
Kecenderungan kita dalam kesulitan yang mengerikan adalah lebih baik menghindari masalah ketimbang menghadapinya. Sifat manusiawi kita ingin mundur ke suatu tempat di mana kita bisa sendirian, mengunci pintu, dan menutup gorden. Apabila kita menyendiri, kita semakin tenggelam di dalam depresi. Tragisnya, beberapa orang berpaling kepada minuman keras, obat-obatan terlarang, dan yang lebih buruk lagi, pada senjata api. Dalam situasi yang sulit, kita memerlukan dukungan keluarga, teman-teman, dan khususnya umat Allah. Jangan coba-coba melarikan diri dari persoalan. JANGAN PESIMIS ... HARUS OPTIMIS
Komentar
Posting Komentar