MIMPI TUHAN BAGI UMAT-NYA
oleh: Ibu Pdt. Febrina Widyanti, S. Th., M. Pd.K
Pasal ini menceritakan tentang kekaguman Daud tentang kemahatahuan TUHAN yang luar biasa. Pengertian ini membuat Daud selalu memeriksa diri dan ini juga yang membuat hidupnya menjadi tulus dan sukses di hadapan Tuhan. Begitu juga setiap orang beriman lain yang bisa mengerti pasal ini dengan baik dan mau memperkenankan Tuhan berencana sempurna dalam hidupnya, maka ia juga akan dapat memiliki satu hidup yang tulus dan berusaha hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, juga sukses rohani dan jasmani yang indah seperti Daud. Mintalah pimpinan Roh Kudus untuk bisa mengerti seperti Daud.
I. KITA DILAHIRKAN DENGAN RENCANA SEMPURNA
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku
13 Sebab Engkaulah yang
membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Ayat Mazmur
diatas jelas mengatakan bahwa dari awal penciptaan Tuhan sudah membuat kita
dengan cara yang luar biasa, yakni ditenun. Setiap tenunan itu indah dan
berharga mahal, karena tidak dibuat dengan mesin dalam jumlah massal.
Aku bersyukur
kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan
jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tuhan
menciptakan setiap diri kita unik dan spesial.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang
tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis
hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Bahkan kisah
kehidupan kita sudah ditulis jauh sebelum kita dilahirkan.
(Mazmur 139:13-16)
Tuhan pencipta semesta alam ini adalah Tuhan yang sempurna.
Umumnya semua orang setuju dengan pernyataan ini. Begitu banyak bukti yang
menyatakan kesempurnaan Tuhan ketika kita melihat ciptaan-Nya yang ada
disekeliling kita. Matahari yang selalu terbit di timur dan tenggelam di barat
di dalam pola pergerakan yang teratur. Oksigen yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan selalu tersedia untuk menopang kelangsungan hidup kita. Dan
begitu banyak contoh yang dapat kita ambil untuk melihat kesempurnaan pekerjaan
tangan Tuhan di dunia ini.
II. KITA HIDUP DALAM RENCANA SEMPURNA BAPA
Dan juga tertulis di ayat terakhir dari Mazmur diatas : "mata-Mu melihat
selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya
tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satupun dari padanya." Seolah-olah masa depan semua manusia
yang ditenun Tuhan sudah tertulis dalam kitabNya jauh sebelum ada satu hari
kehidupan manusia tersebut. Bahkan dalam Alkitab terjemahan CEV (Complete
English Version) tertulis : "but with your own eyes you saw my body being
formed. Even before I was born, you had written
in your book everything I would do." Dalam
bahasa Indonesia saya terjemahkan : " tapi dengan mataMu sendiri Engkau
melihat tubuhku sedang dibentuk. Bahkan sebelum saya lahir, Engkau telah menulis dalam kitabMu semua yang akan saya lakukan." Juga dalam kitab Pengkotbah 7:14 "Pada hari mujur
bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa
hari malang inipun dijadikan Elohim seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa
depannya."
Demikian halnya dengan Tuhan, sudah merancang hidup kita, jauh sebelum kita mengenal-Nya dan sebelum kita lahir ke dunia. Tuhan mempunyai harapan, impian, dan rancangan yang sangat baik buat kita.
Detik dimana kita bertobat, Tuhan mulai menanam impian-Nya di hati kita. Dia mengkomunikasikan mimpi-Nya melalui firman-Nya. Semakin kita setia mengikut Tuhan, maka semakin kuat pengaruh mimpi itu.
Salah satu impian Tuhan tertulis di Yeremia 29:11 yang berbunyi: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Tuhan sudah mempersiapkan masa depan yang
baik untuk kita semua. Seperti seorang ibu yang punya rancangan-rancangan yang
baik bagi anaknya, demikian juga Tuhan. Namun ada perbedaan antara impian
seorang ibu dan impian Tuhan.
Impian Tuhan akan hidup selamanya dalam roh kita. Impian Tuhan tidak akan mati
asalkan kita tidak menyimpan kepahitan, kecewa dan kuatir. Diperlukan kerjasama
untuk membuat impian Tuhan terlaksana dalam hidup kita.
Ada dua hal yang perlu dilakukan agar mimpi Tuhan menjadi realita.
Pertama, kita harus rela bersabar menanti manifestasi/perwujudan mimpi tersebut. Yusuf menunggu selama 13 tahun (dari umur 17 sampai 30 tahun) agar mimpi dan rencana Tuhan digenapi dalam hidupnya.
Pangeran itu Sudah Siap
Meskipun Musa bertumbuh dewasa di istana Firaun dan dibesarkan untuk menjadi kandidat selanjutnya dari tahta Firaun, saya yakin dia melihat semua ini bersamaan dengan Tuhan yang mempersiapkan dia untuk memimpin umatNya Israel. Ibunya mungkin juga merencanakan hal itu.
Seiring berlalunya tahun demi tahun, dan Musa melihat penindasan atas kaum sebangsanya dari jendela istana, dia pelan-pelan menjadi tidak sabar. Sampai akhirnya dia bertindak dan membunuh seorang mandor Mesir, lalu lari ke tanah Midian.
Sementara di Mesir untuk sekian lama umatNya menderita dan penolong masa depan mereka sedang menggembalakan domba di seberang padang gurun. Tapi Tuhan tidak menunda. Dia tidak menghentikan. Dia tidak gelisah dan terburu-buru.
Akhirnya, saat Musa sudah cukup rendah hati dan siap untuk digunakan sebagai alatNya, Tuhan mengirim kembali pangeran tua berusia 80 tahun itu ke Mesir. Tapi apakah Anda melihat apa yang terjadi dalam kisah ini? Judulnya tidak akan menjadi "Seorang pangeran memimpin orang-orang untuk merebut kekuasaan", atau "Seorang pangeran memimpin pemberontakan", atau "Seorang pangeran mengambil alih tahta Firaun". Tidak, itu tidak akan menjadi tentang Musa. Bagaimana dengan "Tuhan secara ajaib membebaskan umatNya"?
Mimpi Tentang Kebesaran
Tuhan berbicara kepada Yusuf yang masih bocah melalui mimpinya. Dalam mimpi ini, Yusuf adalah seorang pemimpin besar, saudara-saudaranya dan bahkan pemimpin-pemimpin dunia bersujud di hadapannya. Sebuah hal yang menggiurkan untuk seorang remaja bukan? Dan itu membuat saudara-saudaranya tidak senang. Tapi Yusuf tahu bahwa Tuhan memanggilnya ke posisi yang khusus. Posisi yang mempunyai pengaruh dan kuasa.
Itulah sebabnya mungkin mengapa Yusuf tertegun dan shock saat dia menemukan dirinya di dasar sumur, berdoa memohon saudara-saudaranya agar tidak membunuhnya. Atau saat dia menemukan dirinya dijual sebagai budak ke negeri yang asing. Atau saat dia dimasukkan ke penjara atas tuduhan pemerkosaan.
Sepertinya tidak ada sedikitpun dari mimpi itu yang tergenapi. Kelihatannya malah Tuhan tidak sedang mengerjakan rencanaNya sama sekali.
Tapi Tuhan benar-benar sedang mngerjakan rencanaNya. Dan Yusuf, sementara dia tidak tahu banyak, dia hanya tahu bahwa dia hanya bisa mempercayai Tuhan. Itulah yang akhirnya membawa dia pada penggenapan mimpinya.
Berlari untuk Menjadi Raja
Seorang nabi datang ke rumahnya, mengurapi dia dengan minyak, dan berbisik di telinganya, "Kamu akan menjadi Raja Israel yang berikutnya." Tapi kemudian dia kembali ke ladang tempat dia menggembalakan kambing domba, kembali menjadi anak dan saudara yang terlupakan, kembali pada keadaan yang tidak terlalu jelas.
Daud diurapi sebagai raja saat dia masih remaja, tapi dia harus menunggu selama 14 tahun untuk duduk di tahta sebagai raja. Dan 14 tahun itu adalah tahun-tahun yang berat. Dia adalah Raja Israel berikutnya, tapi ada pria berkuasa ini, Saul, yang menginginkan kematian Daud.
Jika Anda membaca Mazmur, Anda bisa mengalami kebingungan Daud. Dia menggaruk-garuk kepalanya dan bertanya-tanya, "Mengapa Tuhan mengijinkan Saul berbuat seperti ini? Mengapa Tuhan tidak langsung menyingkirkan Saul dari jalan ini?"
Tapi sama seperti Musa dan Yusuf, Daud harus belajar untuk mempercayai Tuhan. Dan menunggu adalah mempercayai. David harus menjadi rendah hati terlebih dahulu untuk memimpin umat Tuhan.
Apakah Anda melihat polanya di sini?
Pertama, Tuhan seringkali memberikan orang-orangNya mimpi, keinginan, panggilan, dan lalu meletakkan mereka dalam masa "menunggu". Dalam masa penantian inilah dimana keberanian dan karakter Anda yang sesungguhnya ditempa. Ini adalah sebuah masa ketidakpastian dimana hidup Anda berpindah ke sebuah dimensi yang baru. Anda belajar bagaimana untuk mempercayai Tuhan. Anda belajar bergantung pada Tuhan. Anda belajar apa yang penting dan apa yang tidak penting. Jadi jika Anda seperti saya dan Anda benci untuk menunggu, ketahuilah bahwa menunggu itu berarti mempercayai...
Kedua, kita harus selalu menjaga hati agar mimpi itu tetap hidup. Setan selalu mencoba mencuri mimpi Tuhan sebab dia tidak suka jika kita menjadi seperti yang Tuhan mau.
Setan selalu berusaha keras mematikan mimpi Tuhan pada hidup kita dengan menembakkan kepahitan, kekecewaan dan kuatir di hati kita. Dia juga akan melemparkan berbagai godaan supaya kita jatuh dalam dosa dan kehilangan mimpinya Tuhan.
Yusuf mengalami godaan di rumah Potifar melalui istri Potifar. Tetapi Yusuf menjaga hati sepenuhnya untuk mimpi Tuhan. Hanya dibutuhkan beberapa tahun lagi sebelum mimpi Tuhan bagi Yusuf tercapai, yaitu menjadi perdana menteri di Mesir.
Apakah Saudara mengetahui mimpi Tuhan dalam hidup Saudara?
Jika belum, mintalah kepada Tuhan supaya Dia mewahyukan mimpi-mimpi- Nya di hati Saudara, agar Saudara mengetahui kemana Tuhan membawa hidup Saudara. Mimpi-Nya tersedia bagi semua orang percaya.
Tuhan tidak memandang apakah seseorang itu baru bertobat atau sudah lama menjadi anak Tuhan. Bagi-Nya yang terpenting adalah percaya dan setia melakukan firman-Nya.
Karena banyak orang yang mengaku anak Tuhan, tapi masih sulit untuk percaya akan kuasa dan kehebatan Tuhan, dan bahkan sering melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Tuhan; masih menyimpan kepahitan, kecewa, kuatir, suka gosip, berzinah, menipu, korupsi, sombong, angkuh, suka meninggikan diri, dan sebagainya.
Jadilah setia kepada-Nya dan jadilah percaya, maka mimpi Tuhan itu akan menjadi milik Saudara.
KESABARAN DAN KESETIAAN AKAN MEMBAWAMU MENUJU PUNCAK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK.
Komentar
Posting Komentar