DIPANGGIL UNTUK BERTANDING
Oleh : Ibu PDT. FEBRINA WIDYANTI, S. Th., M. Pd.K
Shalom saudaraku.
Hidup di dunia ini bagaikan sebuah pertandingan dan setiap manusia adalah pemainnya, untuk memperjuangkan kehidupan kekal.
PENDAHULUAN :
Dalam pertandingan Uber dan Thomas Cup, kita dapat melihat suatu kenyataan yang biasa terjadi dalam pertandingan. Ada dua kelompok yang berkeringat, yaitu : kelompok penonton dan kelompok pemain. Apa bedanya?
PEMAIN
1. Berada di dalam arena pertandingan.
2. Berjuang mati-matian untuk mencapai kemenangan.
3. Mendapat penghargaan dari usahanya.
PENONTON
1. Berada di luar arena pertandingan.
2. Duduk/berdiri menyaksikan pertandingan dan memberi komentar.
3. Capek dan lapar tanpa mendapat apa-apa.
Seorang dokter specialis jantung menjelaskan bahwa jika kita menjadi penonton olah raga dan bukan sebagai pemain, maka berat badan, tekanan darah, tekanan jantung, kolesterol dan trigliserin (asam urat) akan naik. Sedangkan kemampuan vital, daya pengambilan oksigen, kelenturan tubuh, stamina dan kekuatan cenderung menurun krn nonton ditemani snack + softdrink dan ada hipertensi atau jantung (apalagi kalah taruhan)
Suatu kondisi yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan para pemain, sebagai olahragawan pasti berat badan, tekanan darah, tekanan jantung, kolesterol dan trigliserin akan terjaga. Sedangkan kemampuan vital, daya pengambilan oksigen, kelenturan tubuh, stamina dan kekuatan cenderung meningkat.
Ternyata dalam pertandingan lahiriah menjadi pemain ternyata membawa keuntungan bukan saja untuk mendapat penghargaan, terkenal tetapi juga untuk kesehatan.
Namun sayangnya banyak orang Kristen yang tidak menyadari kenyataan ini sehingga lebih suka dan merasa puas hanya menjadi penonton saja dan tidak mau menjadi pemain yang bertanding. Ada keuntungan ganda yang akan di dapat dalam pertandingan iman
I. Kita dipanggil untuk bertanding.
1 Timotius 6:12 - Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
· Kita dipanggil untuk bertanding dalam pertandingan iman yang benar, yang sesuai dengan kehendak TUHAN, yaitu meliputi tindakan berpegang teguh pada iman (disertai tindakan yang menunjukkan iman – ibadah, hidup melakukan Firman Tuhan, pelayanan, bertahan dalam ujian) dan menyebarkannya kepada orang lain.
· Pertandingan iman ini adalah untuk memperebutkan hidup yang kekal.
· Untuk bertanding maka kita harus jadi PEMAIN dan bukan PENONTON. Ingat penekanan – penonton tidak dapat keuntungan malah rugi.
· Dan ini adalah Pertandingan Iman yang Benar, ibadah yang benar, hidup benar sesuai dengan FT, pelayanan benar, dan bertahan dalam ujian.
Mungkin kita merasa sudah bertanding tetapi apakah sebagai pemain kita sudah bertanding dengan benar?
II. Karena kita dipanggil untuk bertanding maka Kita harus siap bertanding.
Bagaimana seorang pemain yang siap bertanding?
1. Melatih diri.
I Korintus 9:25,27 - Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. (27) Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak
Kt. Menguasai diri (melatih pengendalian diri) = dituntut suatu disiplin diri yang harus dan apa yang dilarang) untuk menyangkal diri. Jika seseorang tidak bersedia mendisiplin diri dan ingin bebas semau sendiri, dia bukan hanya merusak diri sendiri dan juga orang lain. (Nanti kita akan melihat bagaimana orang yang tidak mau disiplin dapat merusak diri sendiri maupun orang lain).
R. Paulus ingin mengatakan bahwa seorang pemain yang ingin menang harus berlatih dengan rajin. Dan ini merupakan suatu kebenaran dalam dunia olahraga, harus berlatih sekian jam sehari, makanan juga diatur.
Sebagai seorang pemain dalam pertandingan iman maka kita harus melatih iman kita dalam hal ibadah (secara pribadi dan berkelompok), hidup melakukan Firman Tuhan, bertahan dalam ujian.
R. Paulus telah memberi teladan dalam melatih diri, bahkan dia menanggalkan semua yang menjadi kebanggaannya.
2. Ada di arena pertandingan.
I Korintus 9:24a - Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari …
Apa ada pelari yang tidak lari waktu dalam arena pertandingan?
Banyak orang percaya yang tidak menyadari panggilannya sehingga tidak mau bertanding (jadi pemain) dan hanya mau jadi penonton danlebih suka berkomentar / mengkritik tentang saudara seimannya yang bertanding dengan rajin.
Anehnya banyak orang percaya yang tidak mau di sebut sebagai penonton dan ada dalam arena pertandingan tapi tidak mau bertanding. Jadi sementara saudara seimannya bertanding – puasa, doa, ibadah, pelayanan, dia hanya diam ditempat tanpa berbuat apa-apa …sama aja bo’ong.
3. Menanggalkan semua yang merintangi pertandingan iman kita.
Ibrani 12:1 - Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Ill. Olahragawan zaman dulu tidak pake baju supaya tidak ada yang menghalangi gerak mereka untuk bertanding.
Beban adalah hal-hal yang berlebihan dan tidak diperlukan yang menghalangi gerak dan memperlambat laju kita dalam pertandingan,
· Mungkin masa lalu yang buruk membuat kita merasa tidak layak untuk melanjutkan pertandingan.
Ill. Nasehat Ibu Pdt. Dian Rachel (kakak kandung saya).
· Beban ini mungkin segala keberhasilan atau karir kita yang membuat kita berat untuk mengikuti pertandingan iman kita.
Filipi 3:13 - Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari TUHAN dalam Kristus Yesus.
· Dosa adalah beban yang menghalangi gerak dan memperlambat laju kita dalam pertandingan, karena itu kita harus menanggalkan semua dosa-dosa. Ill. Perjalanan seorang musafir dengan buntelan besar di punggung yang menghalangi perjalanan ke Negeri Perjanjian.
Tuhan Yeshua pernah berkata kepada orang buta yang dicelikkannya dan perempuan yang hendak dirajam batu, “Mulai dari sekarang jangan berbuat dosa lagi.”
4. Harus mengikuti peraturan yang ada (ya semau gue)
II Timotius 2:5 - Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Dalam Uber dan Thomas Cup kemarin peraturannya sudah berbeda dengan peratiran waktu saya dulu ikut bulutangkis dan kalau saya mau ikut saya harus ikut peraturan yang sekarang bukan yang saya tahu dulu.
Dalam pertandingan iman ini juga ada peraturan dan sejak awal TUHAN telah memberi otoritas kepada Pemimpin Rohani untuk membawa umat TUHAN dalam pertandingan iman yang benar. Untuk itu kita harus melakukan seluruh pertandingan dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang ada, jangan semau sendiri. Ibadah semau sendiri, doa semau sendiri … kalau lagi mood atau dengan istilah rohani ‘kalau digerakkan Roh Kudus’, pelayanan semau sendiri.
! FT mengatakan “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.”
5. Bertanding kearah yang benar (fokus).
I Korintus 9:26 - Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
R. Paulus sebagai seorang pemain dalam pertandingan iman, berlari bukan tanpa tujuan sebab ia tahu tujuan yang ingin dicapainya yaitu TUHAN. Digambarkan sebagai petinju, pukulannya tidak pernah meleset selalu tepat sasaran.
Jangan salah arah! Kita harus tahu tujuan pertandingan iman kita, jangan biarkan hal-hal lain mengubah arah pertandingan kita karena tidak akan pernah mencapai garis akhir dan pertandingan kita sia-sia.
Ill. Seorang atlit gagal jadi pemain karena salah jalan.
Pertandingan iman yang benar bukan untuk mendapatkan berkat-berkat jasmani, jodoh, ketenaran, kemuliaan diri – itu bukanlah garis finish kita. Pertandingan iman kita adalah untuk mencapai garis finish “kemuliaan bagi nama TUHAN” dan upah “hidup yang kekal”.
III. Kalau kita siap bertanding maka kita harus mengawali dengan baik dan mengakhiri dengan baik.
Sebuah kebanggaan tersendiri bagi para pemain yang dapat menyelesaikan pertandingan sekalipun mungkin tidak juara. Ill. 2 org atlit wanita pelari jarak jauh berusaha menyelesaikan pertandingan sambil merangkak.
Ill. Renungan Yeshua 180508 – Bob Willen.
Pada tahun 1986, diadakan lomba marathon internasional di kota New York yang diikuti ribuan paleri dari seluruh duniasejauh 42 km mengelilingi kota New York. Jutaan ribu penonton dari seluruh dunia menyaksikan perlombaan ini secara langsung dari TV. Di antara para atlit, ada seorang atlit yang menjadi pusat perhatian ribuan penonton yaitu Bob Willen, seorang veteran perang Vietnam, yang kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang. Dia berlari menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan tubuhnya ke depan. Perlombaan dimulai, ribuan pelari mulai berlari ke arah finish. Ayah Bob berada ditengah para penonton memberi semangat kepada Bob Willen, “Ayo Bob, ayo Bob … berlari terus!” Karena keterbatasan fisiknya, Bob hanya mampu berlari 10 km sehari dan jarak yang ditempuh adalah 42 km, jadi untuk menyelesaikan perlombaan itu, Bob membutuhkan waktu 4 hari lebih. Sedangkan pelari yang lain sudah menyelesaikan perlombaan itu. Akhirnya, tinggal 100 meter lagi dari garis finish, pada hari yang kelima … Bob jatuh terguling, kekuatannya mulai habis, Bob perlahan-lahan bangkit dan membuka sarung tangannya, Nampak di sana tangan Bob sudah berdarah-darah, sejenak Bob memejamkan mata. Dan ditengah-tengah gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob dapat mendengar suara ayahnyayang berseru, “Ayo Bob bangkit, selesaikan apa yang telah kamu mulai, buka matamu dan tegakkan badanmu, lihatlah ke depan, garis finish telah di depan mata, cepat bangun jangan menyerah, cepat bangkit!!” Perlahan Bob mulai membuka matanya kembali, garis finish sudah sangat dekat, semangat membara lagi di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan Bob melompat-lompat ke depan dan satu lompatan terakhir dari Bob, membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para penonton yang berada di tempat itu. Bob bukan hanya telah menyelesaikan perlombaan itu, tetapi dia juga tercatat di Guinness Book of the record, sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon. Seorang dengan keterbatasan tubuhnya, tetapi dia berhasil menyelesaikan pertandingan sampai ke garis akhir.
Kita harus mengawali dan mengakhiri pertandingan iman yang benar dengan baik, jangan mau berhenti di tengah jalan atau menyerah sebelum mencapai garis finish.
1. Jangan mau dihambat oleh orang lain.
Galatia 5:7 - Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, siapa yang mempesona kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?
Perjuangan Jemaat Galatia dalam pertandingan iman yang benar telah terhenti. Seseorang telah menghambat mereka dengan mengasingkan mereka dari kebenaran. Seseorang telah menjadi pengacau di tengah-tengah mereka sehingga mereka tidak lagi bertanding dalam pertandingan iman yang benar. Ibadah, pelayanan dan perjuangan mereka berhenti. Artinya mereka tidak dapat menyelesaikan pertandingan iman yang benar dengan baik dan tentu sia-sia usaha ibadah, pelayanan dan perjuangan mereka selama ini, karena hanya orang-orang yang menyelesaikan pertandingan iman yang benar dengan baik akan mendapat bagian orang-orang yang menang.
2. Jangan menghambat orang lain.
Galatia 5:9 - Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan. 5:10 - Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapa pun juga dia.
Kita diingat juga supaya kita jangan jadi penghambat orang lain untuk bertanding dalam pertandingan iman yang benar. Kalau mau berhenti, berhenti sajalah sendiri, jangan ajak orang lain yang benar untuk mengikuti jejak kita yang tidak benar. ! Ragi. Ejekan, ajakan, hinaan kita dapat membuat orang lain berhenti dan orang yang mengacaukan pertandingan iman orang lain, ia akan menanggung hukumannya, siapa pun juga dia.
Jangan jadi penghambat tetapi jadilah orang yang membuat orang lain terpacu untuk maju.
Contoh : my handsome husband selalu mendukung saya untuk maju.
3. Tekunlah dalam pertandingan iman yang benar.
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Tekun = tidak putus asa, terus berusaha sekalipun tidak mudah.
IV. Ada upah bagi orang-orang yang menyelesaikan pertandingan iman yang benar sampai akhir.
Filipi 2:16 - sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
R. Paulus merasa tidak sia-sia perjuangannya dalam pertandingan iman yang benar dan ia mempunyai keyakinan …
II Timotius 4:7 - Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Janji TUHAN :
Wahyu 2:7b Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus TUHAN."
Wahyu 2:11b Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Wahyu 2:17b Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."
Wahyu 2:26-28 barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; 27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku -- 28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
Wahyu 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Wahyu 3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama TUHAN-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari TUHAN-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Wahyu 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita dipanggil bukan untuk jadi penonton, kita semua dipanggil untuk jadi pemain dalam pertandingan iman yang benar, karena itu mari kita memacu diri kita dalam ibadah (pribadi dan kelompok), pelayanan, perjuangan dalam melakukan kebenaran Firman TUHAN serta bertahan dalam ujian kehidupan.
KIRANYA KITA MENJADI PEMENANG ATAS KEHIDUPAN INI DALAM PERTANDINGAN IMAN! BERJUANGLAH SAMPAI AKHIR!
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Komentar
Posting Komentar