Langsung ke konten utama

MENGAWALI DENGAN YANG BAIK, MENGAKHIRI DENGAN YANG BAIK PULA

 MENGAWALI DENGAN YANG BAIK

 MENGAKHIRI DENGAN YANG BAIK PULA

YOSUA 14:7


1. TETAP BERPEGANG TEGUH DALAM IMAN DAN PRINSIP KEBENARAN DALAM FIRMAN TUHAN  

Bilangan 13:30 – dia sendiri tetapi imannya (Kaleb) yang besar tidak terpengaruh oleh suara banyak orang. Dia mengimani bahwa dia dan bangsa Israel dapat mengalahkan musuh.

Usianya pada saat itu 40 tahun, dan Imannya dibangun ketika melihat bagaimana tangan kuasa TUHAN menolong bangsa Israel sepanjang perjalanan Mesir – Kanaan.

Iman " Prinsip Kebenaran (Bilangan 14:6-9)

  

Keteguhan iman Kaleb terlihat dari sikap dan kata-katanya.

* Bilangan 13:30 – dia sendiri tetapi imannya yang besar tidak terpengaruh oleh suara banyak orang. Dia mengimani bahwa dia dan bangsa Israel dapat mengalahkan musuh.

Usianya pada saat itu 40 tahun, dan Imannya dibangun ketika melihat bagaimana tangan kuasa TUHAN menolong bangsa Israel sepanjang perjalanan Mesir – Kanaan.

Iman " Prinsip Kebenaran (Bilangan 14:6-9)

* la mengoyakkan pakaiannya sebagai tanda tunduk dan takut kepada Tuhan dan berkata, "Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka la akan membawa kita masuk ke negeri itu .... " (Bilangan 14:6-9).

Iman inilah yang memampukan Kaleb bersikap optimis dan berani mengambil sikap yang berbeda dengan sepuluh pengintai lainnya meskipun nyawanya terancam (Bilangan 14:10).

Yaitu bahwa TUHAN yang mengutus mereka, TUHAN yang mereka sembah, TUHAN yang membebaskan mereka dari Mesir, pasti sanggup menolong mereka menghancurkan orang-orang Enak dan merebut tanah Kanaan yang sudah dijanjikan TUHAN.

Inilah iman yang murni, iman yang tidak mempertanyakan ini dan itu, akan tetapi dengan penuh keyakinan percaya bahwa Tuhan yang memberikan tugas pasti sanggup menolong mereka menyelesaikan tugas tersebut.

Sungguh suatu keteladanan iman yang tak tergoyahkan bagaimanapun sulit rintangan yang dihadapi.

Sekali TUHAN tetap TUHAN .... Tidak tergantikan oleh siapapun.

Sekali SETIA tetap SETIA .... Tidak tergoyahkan oleh apapun.

Sekali MELAYANI tetap MELAYANI .... Tidak berhenti karena apapun.

 

 2. Tetap Menunjukkan Kualitas Kesetiannya

Bilangan 14:24,36-38

Kesaksian dari TUHAN sendiri mengenai kesetiaan  Kaleb.

Kualitas kesetiaannya nampak, sekalipun dia tidak lagi menjadi  “pemeran utama” dalam kelanjutan hidup bangsa Israel.

Yosua 14:19 – menunjukkan bahwa dia setia kepada TUHAN, baik saat ada dalam kepemimpinan Musa sampai dalam kepemimpinan Yosua.

Bilangan 14:24,36-38

Kesaksian dari TUHAN sendiri mengenai kesetiaan  Kaleb

Kualitas kesetiaannya nampak, sekalipun dia tidak lagi menjadi  “pemeran utama” dalam kelanjutan hidup bangsa Israel.

 

Setelah peristiwa Kadesh-Barnea, Kaleb bak lenyap ditelan bumi; sebaliknya Yosua muncul sebagai figur terpenting dan paling menonjol dalam sejarah Israel.

Jikalau kita mengandaikan sebuah pentas, kita bisa mengatakan bahwa Kaleb hanya sekedar menjadi pemain latar sementara Yosua bermain sebagai pemeran utama.
Padahal kalau kita baca dalam Bilangan, kita mendapat kesan bahwa seharusnya Kaleb-lah yang mendapat ”hadiah utama” – orang nomor 1 di Israel. Dialah yang pertama-tama berani berbicara lantang untuk membuat sebuah keputusan yang melawan arus (Bilangan 13: 30); baru kemudian Yosua mengikuti dari belakang. Tapi kenyataan berbicara lain, Yosua yang menjadi terutama, bukan Kaleb.

 

Yosua 14:19

Namun, Kaleb tetap setia melayani dalam kurun waktu 45 tahun, meski harus berada di belakang layar, meski tidak harus menjadi yang terutama. Itulah sebabnya jangan heran bila TUHAN amat menghargainya.

 

3. Tetap Ingat Janji TUHAN dan Meraihnya dengan usaha

Yosua 14:7-15 di dahului dengan ay. 16, dimana bani Yehuda sedang menghadap Yosua, karena Yosua sedang melakukan pembagian tanah Kanaan untuk 12 suku Isarel.

Kaleb tetap pegang janji TUHAN, sekalipun secara usia rasanya tidak mungkin lagi melakukan peperangan " Yosua 14:12

Yosua 15:13-17 – ada usaha dari Kaleb untuk merebut tanah yang TUHAN sudah janjikan kepadaNYA (bd. Ulangan 1:36)

 

Yosua 14:7-15 di dahului dengan ay. 16, dimana bani Yehuda sedang menghadap Yosua, karena Yosua sedang melakukan pembagian tanah Kanaan untuk 12 suku Isarel.

Kaleb tetap pegang janji TUHAN, sekalipun secara usia rasanya tidak mungkin lagi melakukan peperangan " Yosua 14:12

Yosua 15:13-17 – ada usaha dari Kaleb untuk merebut tanah yang TUHAN sudah janjikan kepadaNYA (bd. Ulangan 1:36)

Halangan besar pertama yang harus dia hadapi adalah halangan yang berasal dari dirinya sendiri (hambatan internal).

Kaleb sudah tua, 85 tahun, ketika dia mengklaim janji TUHAN atas hidupnya.

Sudah kakek-kakek namun memiliki semangat hidup yang luar biasa.

Bahkan dia berani berkata bahwa ia masih sekuat 45 tahun yang lalu ketika ia bersama Yosua masuk kedalam tanah perjanjian (ay. 11).

Percayakah Anda bahwa semangat hidup adalah kunci pencapaian hal-hal yang luar biasa!

Berbeda dengan kakek-kakek yang lain yang sudah loyo, Kaleb didorong oleh semangat hidupnya yang luar biasa sehingga ia mampu mencetak prestasi emas di usia tuanya!

Dalam hidup inipun, ketika mencoba menggapai cita-cita, kita harus berhadapan dengan raksasa-raksasa masalah.

Pertanyaannya adalah: bukan seberapa besar masalah yang harus kita hadapi, melainkan bagaimana sikap kita dalam menghadapinya!

Apakah kita memandang diri kita sebagai ”belalang-belalang” atau kita memandang diri kita laksana ”kaleb-kaleb” masa kini, yang berani menghadapi masalah tersebut hingga kita menggapai kemenangan iman.

Komentar