Langsung ke konten utama

UMAT KESAYANGAN TUHAN




Ulangan 7:6 - Sebab engkaulah umat yang kudus bagi YAHWEH, TUHANmu; engkaulah yang dipilih oleh YAHWEH, TUHANmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.

Artinya : mendapat kasih/cinta/sayang lebih dari bagsa yang lain = spesial

Kita semua pasti sudah tahu bahwa kitab terakhir dari tulisan Musa disebut Kitab Ulangan. Namun, sebagian dari kita mungkin belum tahu apa yang diulang. Sesuai dengan namanya - kitab ini kerap kali disebut “Hukum Kedua” (Deuteronomy; deuteros = kedua dan nomos = hukum) – yang diulang adalah penyataan hukum atau perintah-perintah Allah.

Pengulangan ini merupakan sesuatu yang sangat diperlukan. Hampir semua generasi bangsa Israel yang keluar dari Mesir sudah mati di padang gurun. Generasi yang baru perlu mendengarkan ulang sekali lagi secara utuh dengan penekanan di sana-sini.

Di samping itu, bangsa Israel sebentar lagi akan memasuki negeri Kanaan (7:1-5). Mereka akan menjumpai begitu banyak agama dan moralitas mereka yang menyimpang di sana. Ini bahaya yang luar biasa. Bangsa Israel memerlukan pegangan hidup, yaitu Hukum Taurat.

Salah satu yang berkali-kali diulang adalah identitas mereka sebagai umat pilihan. Mereka berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Identitas yang berbeda ini merupakan alasan mengapa mereka tidak boleh mengikuti cara hidup bangsa-bangsa di tanah Kanaan (ayat 6 “sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu”). Siapa kita menentukan perilaku kita.

1. Umat yang KUDUS (ayat 6a)

Kudus = qadosh artinya “terpisah atau tidak bercampur dengan yang lain”. Kudus bukan sifat manusia tetapi karya TUHAN dalam hidup umat-NYA.

Kata sifat qādôsh di dalam Alkitab dapat berarti “kudus” (sebagai kontras terhadap dosa) atau “khusus” (sebagai kontras terhadap hal-hal yang umum). Yang pertama merujuk pada kekudusan secara moral. Yang kedua lebih ke arah pembedaan dengan hal-hal lain yang sejenis. Misalnya, X disebut barang kudus karena X telah dipilih dari sekian banyak barang yang sejenis, dan juga dikhususkan untuk tujuan tertentu.
Yang dimaksud di ayat 6a ini adalah arti yang terakhir. Bangsa Israel jelas bukan bangsa yang suci. Berbagai pelanggaran terhadap Taurat telah dilakukan selama perjalanan di padang gurun. Selain itu, keseluruhan ayat 6 sendiri memberi dukungan yang senada. Mereka dipilih dari segala bangsa (ayat 6b). Mereka dikhususkan “bagi TUHAN” (ayat 6a).

2. Umat Kesayangan (ayat 6b)

Kesayangan = segūllâ artinya harta atau milik yang berharga.
TUHAN telah menjadikan mereka sebagai milik-Nya, mereka adalah umat yang berharga. 
Dia akan memelihara dengan segala perhatian.

Jika TUHAN telah menjadikan mereka sebagai milik-Nya, mereka adalah umat yang berharga. Dia akan memelihara dengan segala perhatian. Maleakhi 3:17 menyamakan kualitas perhatian ini dengan perhatian seorang ayah kepada anak laki-laki yang melayaninya: “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya (semua versi Inggris “his son”) yang melayani dia”. Bagi bangsa Yahudi yang berbudaya patriakhal, anak laki-laki begitu berharga, apalagi seorang anak laki-laki yang melayani orang tuanya. Sang ayah pasti akan membanggakan dan memperhatikan anaknya itu. Begitulah TUHAN memperlakukan umat-Nya.
 Kita adalah Israel yang baru, milik Allah (Gal 6:16; Ef 1:14; Yak 2:7). Kita telah dibeli dengan harga yang mahal, yaitu dengan darah Anak Domba yang sempurna (1 Pet 1:18-19). Karena itu, kita harus hidup berbeda dengan dunia (Rm 12:2). Sadarkah kita tentang keunikan ini? Sudahkah kita mensyukuri identitas ini? 

Ulangan 32:10 - biji mata-Nya.

Yeremia 12:7 – buah hatiNya.

Dalam bacaan kita, kita membaca nyanyian Musa disaat akhir hidupnya. Dalam nyanyian panjang ini kita membaca ringkasan dari hubungan dan ikatan abadi antara TUHAN  dan umatNYA Israel. TUHAN  tetap setia biarpun umatNYA tidak setia. Terlepas dari segala kekurangan dan dosa-dosa yang telah dibuat umatNYA dan terus diulangi, Allah tetap memandang umatNYA dan berkata: “Kamu adalah biji mataKU”. Apa yang telah TUHAN  katakan kepada Israel, berlaku juga untuk siapa saja yang bersekutu dengan TUHAN  melalui AnakNYA, Yesus Kristus.

3. Israel Harus Dididik

Bebal = keras kepala
Ulangan 32:6 - Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?

Tidak mengenal TUHAN dengan benar
Yesaya 1:3 - Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.

4. Sikap Kita Seharusnya?

Bersyukur  = menikmati pemeliharaan TUHAN
Hidup sebagai umat kesayangan-Nya.


Komentar