Langsung ke konten utama

KEMBALI KEPADA KASIH YANG MULA-MULA

 KEMBALI KEPADA KASIH YANG MULA-MULA

Wahyu 2:1-7



Latar belakang Jemaat Efesus

Efesus pada masa itu adalah kota dengan jumlah penduduk 250.000 – 300.000 jiwa dan memiliki pelabuhan terbesar di Asia Kecil. Di kota ini terdapat kuil yang terkenal dengan nama kuil Dewi Artemis. Jemaat Efesus dimulai dengan jumlah anggota 12 orang – Kisah Para Rasul 19:1-12. Mereka begitu bergairah, antusias, haus dan lapar akan kebenaran firman Tuhan. 

Melalui pelayanan Paulus, mereka mengalami baptisan Roh Kudus, terjadi manifestasi roh, karunia-karunia roh berfungsi dengan optimal, tekun dalam pengajaran dan giat melakukan penginjilan. Melalui jemaat Efesus inilah Injil diberitakan ke seluruh Asia.

Diperkirakan Jemaat Efesus ini berusia 40 tahun ketika Tuhan Yesus Kristus menyampaikan surat ini melalui rasul Yohanes. Dari sini kita melihat telah terjadi pergantian generasi. Generasi yang baru ini sudah berbeda dengan generasi pendahulunya. Yang sangat menyolok dari generasi yang baru ini ialah kehidupan kasih mereka. Kasih yang semula yang telah dihidupi dan diwariskan oleh generasi terdahulu kepada mereka, mereka tinggalkan.

1. Pujian

2:2 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 - Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:6 - Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.

Apakah masalah di Efesus? • Munculnya ajaran dan rasul palsu (Matius 24:5,11,23,24). • Ajaran
Palsu apakah yang sedang berkembang? • Docetisme : TUHAN YESHUA hanya tampaknya saja seperti manusia. • Gnosticisme: Menyangkal penjelmaan TUHAN sebagai manusia. • Siapakah Nikolaus? (Kisah 6:5). • Nikolaus adalah penemu faham Gnoticisme.
BAGAIMANA UJIAN SEORANG NABI • 1 Yohanes 4:1-3 • Mengaku bahwaY esus Kristus datang dari TUHAN (sebagai TUHAN dan manusia). • Matius 7:20-23 • Menunjukkanbuahkehidupan yang benar. • Yeremia 28:9; Ulangan 18:22 • Nubuatannyadigenapi. • Yesaya 8:20 • PerkataannyasesuaidenganFirmanTuhan.

Jemaat ini didirikan dan dilayani oleh tokoh-tokoh yang hebat-hebat.
Ada kemungkinan bahwa Pauluslah yang mendirikan jemaat Efesus ini bersama dengan Priskila dan Akwila dalam perjalanan misinya yang ke 2 sekitar tahun 52 M (Kis 18:19). 
Kis 18:19-21 – (19) Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.
Tetapi karena dalam Kis 18:20-21 diceritakan bahwa Paulus meninggalkan Efesus, sedangkan Priskila dan Akwila tetap di Efesus maka ada yang beranggapan bahwa pendiri gereja Efesus bukan Paulus tetapi Priskila dan Akwila.
Kis 18:20-21 –(20) Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak mengabulkannya. (21) Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus.
Manapun yang benar, Paulus atau Priskila dan Akwila, jelas mereka adalah orang hebat. Ingat bahwa Priskila dan Akwila pernah memberikan katekisasi ulang kepada seorang pengkhotbah hebat yakni Apolos. 

Selanjutnya dalam perjalanan misinya yang ketiga, Paulus singgah ke Efesus dan melayani gereja ini selama kira-kira 3 tahun (bdk. Kis 19:1-8,10,22  Kis 20:31).
Kis 19:1.8,10 – (1) Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. … (8) Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah (10) Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.
Kis 20:31 - Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Jemaat ini pernah untuk beberapa saat dilayani oleh Apolos.
Kis 18:24 – (24) Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. (27) Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. …”
Selain itu Timotius juga pernah melayani di sana. Ini didapatkan dari tradisi (cerita turun temurun dari mulut ke mulut), tetapi juga dari 1Tim 1:3-dst.
1 Tim 1:3 - Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain

Rasul Yohanes juga pernah tinggal dan melayani di Efesus. Ini tidak diceritakan dalam Kitab Suci, tetapi hanya dinyatakan oleh tradisi.
Homer Hailey: Tradisi mengatakan bahwa setelah kematian Paulus kota itu menjadi rumah Yohanes untuk waktu yang lama. (Revelation, an Introduction and Commentary, hal. 120).
Leon Morris - Tradisi mengatakan bahwa Yohanes tinggal di sana pada masa tuanya. (Tyndale Bible Commentary – Revelation, hal. 59).
Robert H. Mounce bahkan mengatakan bahwa di antara para tokoh yang pernah melayani kota Efesus ini, rasul Yohanes adalah yang paling dekat dengan kota itu.
Jemaat ini sangat giat di dalam pekerjaan Tuhan.
Wah 2:2 – Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu…”
Kata “jerih payah” di sini menggunakan kata Yunani “KOPOS” yang bisa berarti bekerja keras, bersusah payah atau bekerja membanting tulang.
TL - Aku tahu segala perbuatanmu dan kelelahan ….
BIS - Aku tahu apa yang kalian buat: Kalian bekerja keras …” 
William Barclay – Ciri khas kata ini ialah bahwa ia mengungkapkan suatu jerih payah yang menuntut semua pikiran dan tenaga dari pelaku. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, hal. 91).
Jadi mereka bukanlah jemaat yang santai-santai atau melayani seadanya seperti banyak gereja pada masa kini. 

Pulpit Commentary: Ini menunjukkan kesenangan ilahi terhadap kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan mereka. Itu berat, sepenuh hati, sungguh-sungguh. Banyak orang yang bekerja untuk Tuhan melakukannya seakan-akan hanya dengan satu tangan, atau bahkan dengan satu jari. 
Mereka adalah jemaat yang serius dan mati-matian dalam pelayanan tanpa mengenal lelah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah bekerja keras di dalam pelayanan-pelayanan kita? Ataukah kita melayani dengan santai dan seadanya saja?
Jemaat ini bertekun.
Wah 2:2 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu….”
Tekun dalam hal apa? Tekun dalam iman mereka kepada Kristus. John Stott mengatakan bahwa gereja Efesus ini mendapatkan oposisi lokal yang hebat karena kota Efesus merupakan tempat pertemuan dari banyak agama (suatu kota pluralis). Efesus adalah salah satu pusat penyembahan kaisar Romawi di propinsi itu. 

William Barclay - Efesus juga mempunyai kuil-kuil terkenal bagi kaisar Romawi yang didewakan, Claudius dan Nero; dan kemudian hari ada tambahan kuil untuk Kaisar Hadrian dan Severus. Di Efesus agama kafir sangat kuat. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, hal. 87).
Dan lebih hebat lagi adalah Efesus merupakan pusat penyembahan kepada Dewi Diana / Artemis dengan kuilnya yang sangat terkenal (salah 1 dari 7 keajaiban dunia pada masa lalu).
Kis 19:28 - Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"

William Barclay -  Selain menjadi pusat agama, kuil Artemis juga menjadi pusat kejahatan dan kebejatan moral. Kuil itu mempunyai hak suaka; semua penjahat akan dilindungi jika mereka dapat masuk ke kuil tersebut. Kuil itu juga memiliki ratusan pendeta perempuan yang berperan sebagai pelacur kudus. Semua ini menjadikan Efesus sebagai tempat yang ter­kenal dengan kejahatannya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, hal. 88).
Dengan kondisi semacam ini maka gereja / orang Kristen Efesus dibenci oleh banyak orang di sana, dan bahkan diboikot sehingga mereka kehilangan langganan dalam bisnis, dan bahkan mendapatkan problem dalam berbelanja. Bahkan mungkin ada penganiayaan secara fisik terhadap orang Kristen di Efesus. Meskipun demikian mereka tetap bertekun dalam iman mereka. Bandingkan dengan pasal 2:3 :
Wah 2:3 - Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku…” 
Apa artinya sabar di sini? Sabar di sini berarti bahwa mereka tidak menjadi kecewa, marah, bersungut-sungut, lari dari Tuhan, dsb. Bagaimana dengan saudara? Jika saudara dibenci karena iman saudara, atau karena saudara aktif di gereja Revival, apakah saudara mau bertekun atau tidak? 
Jemaat ini gigih dalam menghadapi rasul-rasul palsu dan ajaran-ajaran sesat.  
Wah 2:2 – “…Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Dikatakan bahwa mereka tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat. Orang-orang jahat di sini bukanlah orang-orang jahat biasa melainkan rasul-rasul palsu yang menyebarkan ajaran-ajaran sesat. Perhatikan bahwa ketidaksabaran mereka terhadap para penyesat ini justru dipuji oleh Yesus. Ini cocok / sejalan dengan celaan rasul Paulus terhadap kesabaran orang Korintus dalam menghadapi pengajar sesat.
2 Kor 11:4 - Sebab kamu sabar saja, jika ada seseorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima”.

Ketidaksabaran mereka terhadap ajaran-ajaran sesat ini lalu diwujudkan dengan mereka berhasil membuktikan kepalsuan dari ajaran rasul-rasul palsu itu. Mereka mengalahkan rasul-rasul palsu. Bahwa gereja Efesus bisa membongkar penyesatan / kepalsuan rasul-rasul palsu itu, menunjukkan bahwa gereja Efesus sangat kuat dalam doktrin. Mengapa bisa disimpulkan demikian? Karena penyesatan oleh nabi palsu boleh dikatakan selalu terjadi dalam persoalan doktrin. Ini berarti pula bahwa para pemimpin jemaat ini dengan tekun mengajarkan doktrin kepada jemaatnya sehingga mereka semua kuat dalam doktrin dan sanggup mengalahkan para rasul palsu. Bandingkan dengan banyak gereja sekarang yang sama sekali tidak ada pengajaran doktrin. Semua khotbah hanya melulu masalah moral / praktika sehingga biar pun sudah bertahun-tahun seseorang menjadi anggota gereja, pengertian mereka terhadap ajaran Kristen sangat minim. 
Jemaat ini tidak menjadi bosan dalam mengiring Tuhan.
Wah 2:3 - Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah 
KJV - And hast borne, and hast patience, and for my name's sake hast laboured, and hast not fainted (tidak menjadi lemah / tak bersemangat).
NIV – You have persevered and have endured hardships for my name, and have not grown weary. (tidak menjadi lelah / bosan).

Kata-kata ini berhubungan dengan kalimat sebelumnya yakni sabar menderita. Karena itu makna ayat ini adalah ketika mereka mengikut / melayani Tuhan dan ada banyak penderitaan, mereka tidak menjadi lelah / bosan / jenuh. Memang dalam mengikut / melayani Tuhan selalu ada banyak serangan setan / penderitaan. Ada 2 kemungkinan dalam menghadapi semua itu yakni sabar dan terus bertekun dalam ikut / melayani Tuhan atau menjadi lelah, bosan, kehilangan semangat. Yang mana yang cocok dengan hidup saudara? Apakah dengan penderitaan / persoalan / masalah-masalah yang saudara hadapi membuat saudara menjadi bosan beribadah, bosan belajar Firman Tuhan, bosan berdoa, dsb? Jemaat Efesus ternyata tidak menjadi lelah / bosan di tengah-tengah pnderitaan yang mereka alami.
Jemaat ini membenci kejahatan.
Wah 2:6 - Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. 
Ada macam-macam pandangan tentang kaum “Nikolaus” ini tetapi yang pasti ini semacam suatu aliran sesat yang lebih menyimpang secara praktis daripada secara doktrinal. Mungkin seperti “Children of God”. Gereja Efesus dipuji karena mereka membenci perbuatan-perbuatan yang jahat dari aliran tersebut. Apakah saudara juga membenci kejahatan-kejahatan yang terjadi di sekitar saudara? Ataukah bersikap acuh tak acuh saja dan menganggap semuanya sebagai hal yang wajar?
Leon Morris : Sekalipun kasih adalah sikap Kristen yang khas, kasih terhadap yang baik membawa hal yang cocok dengannya yaitu kebencian terhadap apa yang salah.... Perhatikan bahwa adalah perbuatannya dan bukan orangnya yang merupakan obyek kebencian itu. (Tyndale Bible Commentary : Revelation, hal. 61).
Homer Hailey: Anak Allah yang tidak membenci kejahatan tidak mengasihi kebenaran (Revelation, an Introduction and Commentary, hal. 123).
Jadi berarti jemaat di Efesus adalah jemaat yang mengasihi kebenaran.
6 fakta ini menunjukkan kepada kita bahwa jemaat Efesus adalah jemaat yang sangat bagus/hebat. Dan untuk 3 hal terakhir (giat dalam pekerjaan Tuhan, bertekun, dan bersemangat dalam menghadapi ajaran-ajaran sesat) mereka dipuji secara langsung oleh kristus sendiri.
Wah 2:2 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. 

Pujian menunjukkan bahwa Jemaat Efesus adalah Jemaat yang HEBAT

- Jemaat ini sangat giat di dalam pekerjaan TUHAN 
- Jemaat ini bertekun dalam pengiringan Iman kepada TUHAN
- Jemaat ini gigih dalam menghadapi rasul-rasul palsu dan ajaran-ajaran sesat.
- Jemaat ini tidak menggenal lelah dalam mengiring Tuhan.
- Jemaat ini membenci kejahatan.

2. Celaan

2:4 - Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Karena itu, dia juga hangat, menggetarkan serta bersifat spontan, jauh dari sikap pura-pura atau rekayasa. 

Kasih pertama akan dialami oleh semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kasih tsb yang membukakan mata seseorang akan dirinya yang berdosa dan dia membutuhkan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Orang yang menerima Yesus Kristus sebagai penebusnya adalah orang yang mengalami perubahan dari pengetahuan menjadi sesuatu yang personal. Orang tsb sebelumnya sudah tahu bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat, tetapi dia belum pernah datang secara pribadi kepada Yesus Kristus memohon pengampunan. Pada saat itu dia juga menjumpai secara personal bahwa Tuhan mau mengampuni orang yang berdosa seperti dia. Inilah momen dimana cinta Tuhan menyentuh hatinya dan memberikan api cinta dalam hatinya; momen itu merupakan sebuah babak baru dalam kehidupannya. Mulai saat itu, orang itu dengan menggebu-gebu melayani Tuhan, merasakan damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan, dan mengalami kehidupan dalam keselamatan. Inilah yang disebut sebagai pengalaman kelahiran kembali. Pada saat itu orang itu akan menyatakan bahwa dia sungguh-sungguh cinta Tuhan. Mulai saat itu dia serasa mau ‘’melahap’’ Alkitab, senang sekali berdoa, mulai belajar melayani Tuhan, menjaga kesucian hidup, berusaha menghindari perbuatan yang bisa menyakiti hati Tuhan. Kalau kita belum pernah mengalami hal-hal di atas, maka sangat besar kemungkinannya bahwa kita belum menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi.   

Kasih yang mula-mula, bisa kita ibaratkan kasih dalam suasana "jatuh-cinta".
Kasih yang mula-mula = kasih yang murni, tidak campur aduk dengan yang lain. 
Kasih yang mula-mula, tidak akan menyakiti serta rela berkorban tanpa merasa berkorban (memberikan apa saja demi yang dikasihinya) 
Kasih yang mula-mula adalah kasih yang menggelora, kasih yang menutup segala sesuatu, dan kasih yang hanya tertuju kepada yang dikasihi.

Tandanya : 
- perasaan dan tingkah lakunya kepada seseorang yang seharusnya dikasihi akan menjadi hambar. 
- melakukan semua dengan berat, terpaksa dan menggerutu.
- Kehilangan kasih semula juga bisa terjadi karena perasaan bosan, bisa karena sikap sombong, merasa tidak butuh (karena perasaan mampu berdiri sendiri), dan berbagai macam hal-hal lain.

Karena itu, dia juga hangat, menggetarkan serta bersifat spontan, jauh dari sikap pura-pura atau rekayasa. 

Kasih pertama akan dialami oleh semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kasih tsb yang membukakan mata seseorang akan dirinya yang berdosa dan dia membutuhkan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Orang yang menerima Yesus Kristus sebagai penebusnya adalah orang yang mengalami perubahan dari pengetahuan menjadi sesuatu yang personal. Orang tsb sebelumnya sudah tahu bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat, tetapi dia belum pernah datang secara pribadi kepada Yesus Kristus memohon pengampunan. Pada saat itu dia juga menjumpai secara personal bahwa Tuhan mau mengampuni orang yang berdosa seperti dia. Inilah momen dimana cinta Tuhan menyentuh hatinya dan memberikan api cinta dalam hatinya; momen itu merupakan sebuah babak baru dalam kehidupannya. Mulai saat itu, orang itu dengan menggebu-gebu melayani Tuhan, merasakan damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan, dan mengalami kehidupan dalam keselamatan. Inilah yang disebut sebagai pengalaman kelahiran kembali. Pada saat itu orang itu akan menyatakan bahwa dia sungguh-sungguh cinta Tuhan. Mulai saat itu dia serasa mau ‘’melahap’’ Alkitab, senang sekali berdoa, mulai belajar melayani Tuhan, menjaga kesucian hidup, berusaha menghindari perbuatan yang bisa menyakiti hati Tuhan. Kalau kita belum pernah mengalami hal-hal di atas, maka sangat besar kemungkinannya bahwa kita belum menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi.   

3. Nasehat

2:5a - Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. 

1. Ingat
2. Bertobat
3. Kembali

Segala sesuatu yang dikerjakan tanpa kasih, terlebih-lebih dalam hal ibadah dan pelayanan, tidak akan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan!  Rasul Paulus menyatakan bahwa sehebat-hebatnya orang, jika ia tidak memiliki kasih, keberadaannya sama seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemercing, sama sekali tidak berguna atau tidak ada faedahnya  (baca  1 Korintus 13:1-3).  Karena itu kasih harus mendasari seluruh aspek kehidupan orang percaya!  Melihat kenyataan bahwa kasih yang mula-mula telah hilang dari jemaat Efesus Tuhan Yesus memperingatkan,  "Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."  (Wahyu 2:5).

Perhatikan 3 perkara ini:  mengingat, bertobat dan melakukan seperti semula.  Jemaat Efesus tidak sadar bahwa walaupun tampak giat melayani pekerjaan Tuhan sesungguhnya mereka telah jauh dari hadirat-Nya.  Tuhan memeringatkan agar segera bertobat!  Pertobatan yang dimaksudkan bukan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena mereka sudah lama menjadi orang percaya, melainkan suatu tindakan meninggalkan kehidupan lama yang tidak berkenan kepada Tuhan, dan segera melakukan apa yang dilakukan semula yaitu melakukan segala sesuatu dengan kasih. 

4. Hukuman 

2:5b - Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Apa akibat jika kita tidak bertobat dari "kehilangan kasih semula"? Perhatikan peringatan dari Tuhan Yesus dalam Wahyu 2:5b "Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat".

Tujuan keberadaan kaki dian ialah untuk bersinar, jemaat di Efesus ini sudah mempunyainya : perbuatan baik, jerih lelah, ketekukan, tidak sabar terhadap orang-orang jahat, membenci perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, bukankah semua ini menunjukkan mereka sudah bersinar untuk Tuhan?

Jika mereka tetap mengabaikan peringatan Tuhan ini ada konsekuensinya:  Tuhan akan mengambil kaki dian dari tempatnya.  Kaki dian adalah tempat bagi sumber terang dan terang itu adalah Tuhan sendiri:  "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."  (Yohanes 8:12).

Kaki dian adalah lambang kehadiran Tuhan!  Bila kaki dian diambil, sebagai pertanda bahwa Tuhan tidak lagi hadir, maka keadaan gereja tidak akan jauh berbeda dengan bangunan lainnya, tidak mempunyai nilai apa-apa dan tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai terang di tengah kegelapan dunia ini.

Sesungguhnya, motivasi dan tujuan perbuatan baik mereka mungkin saja untuk reputasi pribadi, kedudukan, status, dan bukan karena mengasihi Tuhan. Tanpa hati yang mengasihi Tuhan, semuanya ini mungkin dapat dinyatakan tepat seperti jemaat Efesus. Jikalau orang Kristen dan para rekan gemabla sidang hanya mengejar kepopuleran nama pribadi untuk melakukan semua perbuatan baik. Apabila nanti nama dan kedudukan itu sirna, maka tidak mungkin melakukan pekerjaan baik. Inilah hal yang dikecam Tuhan Yesus. Hanya hati yang sungguh menyasihi Tuhan, yang tidak memperhitungkan untung-rugi, kepopuleran pribadi, tetap untuk memancarkan terangNya. Maka Tuhan meminta umatNya untuk tetap memelihara kasih yang semula kepada Tuhan hingga selama-lamanya, dengan demikian barulah kita sanggup untuk bersinar bagi Dia menerangi orang-orang yang ada di sekeliling kita. "Mengambil kaki dian dari tempatnya", merupakan peringatan yang keras dari Tuhan Yesus, jikalau kita melayani Tuhan tanpa kasih, Tuhan tidak berkenan akan pelayanan kita. Pelayanan yang dikehendaki Tuhan ialah didahului dengan hati yang mengasihi Dia, kemudian barulah melayani. Hal ini sama dengan prinsip Tuhan Yesus tatkala menguji rasul Petrus "Adakah engkau mengasihi Aku lebih dari semua ini" (Yohanes 21;15-17)

5. Upah

2:7 - Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus TUHAN.“


Komentar