Diperkirakan Jemaat Efesus ini berusia 40 tahun ketika Tuhan Yesus Kristus menyampaikan surat ini melalui rasul Yohanes. Dari sini kita melihat telah terjadi pergantian generasi. Generasi yang baru ini sudah berbeda dengan generasi pendahulunya. Yang sangat menyolok dari generasi yang baru ini ialah kehidupan kasih mereka. Kasih yang semula yang telah dihidupi dan diwariskan oleh generasi terdahulu kepada mereka, mereka tinggalkan.
Apakah masalah di Efesus? • Munculnya ajaran dan rasul palsu (Matius 24:5,11,23,24). • Ajaran
Palsu apakah yang sedang berkembang? • Docetisme : TUHAN YESHUA hanya tampaknya saja seperti manusia. • Gnosticisme: Menyangkal penjelmaan TUHAN sebagai manusia. • Siapakah Nikolaus? (Kisah 6:5). • Nikolaus adalah penemu faham Gnoticisme.
BAGAIMANA UJIAN SEORANG NABI • 1 Yohanes 4:1-3 • Mengaku bahwaY esus Kristus datang dari TUHAN (sebagai TUHAN dan manusia). • Matius 7:20-23 • Menunjukkanbuahkehidupan yang benar. • Yeremia 28:9; Ulangan 18:22 • Nubuatannyadigenapi. • Yesaya 8:20 • PerkataannyasesuaidenganFirmanTuhan.
Jemaat ini didirikan dan dilayani oleh tokoh-tokoh yang hebat-hebat.
Ada kemungkinan bahwa Pauluslah yang mendirikan jemaat Efesus ini bersama dengan Priskila dan Akwila dalam perjalanan misinya yang ke 2 sekitar tahun 52 M (Kis 18:19).
Kis 18:19-21 – (19) Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.
Tetapi karena dalam Kis 18:20-21 diceritakan bahwa Paulus meninggalkan Efesus, sedangkan Priskila dan Akwila tetap di Efesus maka ada yang beranggapan bahwa pendiri gereja Efesus bukan Paulus tetapi Priskila dan Akwila.
Kis 18:20-21 –(20) Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak mengabulkannya. (21) Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus.
Manapun yang benar, Paulus atau Priskila dan Akwila, jelas mereka adalah orang hebat. Ingat bahwa Priskila dan Akwila pernah memberikan katekisasi ulang kepada seorang pengkhotbah hebat yakni Apolos.
Selanjutnya dalam perjalanan misinya yang ketiga, Paulus singgah ke Efesus dan melayani gereja ini selama kira-kira 3 tahun (bdk. Kis 19:1-8,10,22 Kis 20:31).
Kis 19:1.8,10 – (1) Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. … (8) Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah (10) Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.
Kis 20:31 - Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Jemaat ini pernah untuk beberapa saat dilayani oleh Apolos.
Kis 18:24 – (24) Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. (27) Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. …”
Selain itu Timotius juga pernah melayani di sana. Ini didapatkan dari tradisi (cerita turun temurun dari mulut ke mulut), tetapi juga dari 1Tim 1:3-dst.
1 Tim 1:3 - Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain
Rasul Yohanes juga pernah tinggal dan melayani di Efesus. Ini tidak diceritakan dalam Kitab Suci, tetapi hanya dinyatakan oleh tradisi.
Homer Hailey: Tradisi mengatakan bahwa setelah kematian Paulus kota itu menjadi rumah Yohanes untuk waktu yang lama. (Revelation, an Introduction and Commentary, hal. 120).
Leon Morris - Tradisi mengatakan bahwa Yohanes tinggal di sana pada masa tuanya. (Tyndale Bible Commentary – Revelation, hal. 59).
Robert H. Mounce bahkan mengatakan bahwa di antara para tokoh yang pernah melayani kota Efesus ini, rasul Yohanes adalah yang paling dekat dengan kota itu.
Jemaat ini sangat giat di dalam pekerjaan Tuhan.
Wah 2:2 – Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu…”
Kata “jerih payah” di sini menggunakan kata Yunani “KOPOS” yang bisa berarti bekerja keras, bersusah payah atau bekerja membanting tulang.
TL - Aku tahu segala perbuatanmu dan kelelahan ….
BIS - Aku tahu apa yang kalian buat: Kalian bekerja keras …”
William Barclay – Ciri khas kata ini ialah bahwa ia mengungkapkan suatu jerih payah yang menuntut semua pikiran dan tenaga dari pelaku. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, hal. 91).
Jadi mereka bukanlah jemaat yang santai-santai atau melayani seadanya seperti banyak gereja pada masa kini.
Pulpit Commentary: Ini menunjukkan kesenangan ilahi terhadap kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan mereka. Itu berat, sepenuh hati, sungguh-sungguh. Banyak orang yang bekerja untuk Tuhan melakukannya seakan-akan hanya dengan satu tangan, atau bahkan dengan satu jari.
Mereka adalah jemaat yang serius dan mati-matian dalam pelayanan tanpa mengenal lelah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah bekerja keras di dalam pelayanan-pelayanan kita? Ataukah kita melayani dengan santai dan seadanya saja?
Jemaat ini bertekun.
Wah 2:2 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu….”
Tekun dalam hal apa? Tekun dalam iman mereka kepada Kristus. John Stott mengatakan bahwa gereja Efesus ini mendapatkan oposisi lokal yang hebat karena kota Efesus merupakan tempat pertemuan dari banyak agama (suatu kota pluralis). Efesus adalah salah satu pusat penyembahan kaisar Romawi di propinsi itu.
William Barclay - Efesus juga mempunyai kuil-kuil terkenal bagi kaisar Romawi yang didewakan, Claudius dan Nero; dan kemudian hari ada tambahan kuil untuk Kaisar Hadrian dan Severus. Di Efesus agama kafir sangat kuat. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, hal. 87).
Dan lebih hebat lagi adalah Efesus merupakan pusat penyembahan kepada Dewi Diana / Artemis dengan kuilnya yang sangat terkenal (salah 1 dari 7 keajaiban dunia pada masa lalu).
Kis 19:28 - Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
William Barclay - Selain menjadi pusat agama, kuil Artemis juga menjadi pusat kejahatan dan kebejatan moral. Kuil itu mempunyai hak suaka; semua penjahat akan dilindungi jika mereka dapat masuk ke kuil tersebut. Kuil itu juga memiliki ratusan pendeta perempuan yang berperan sebagai pelacur kudus. Semua ini menjadikan Efesus sebagai tempat yang terkenal dengan kejahatannya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, hal. 88).
Dengan kondisi semacam ini maka gereja / orang Kristen Efesus dibenci oleh banyak orang di sana, dan bahkan diboikot sehingga mereka kehilangan langganan dalam bisnis, dan bahkan mendapatkan problem dalam berbelanja. Bahkan mungkin ada penganiayaan secara fisik terhadap orang Kristen di Efesus. Meskipun demikian mereka tetap bertekun dalam iman mereka. Bandingkan dengan pasal 2:3 :
Wah 2:3 - Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku…”
Apa artinya sabar di sini? Sabar di sini berarti bahwa mereka tidak menjadi kecewa, marah, bersungut-sungut, lari dari Tuhan, dsb. Bagaimana dengan saudara? Jika saudara dibenci karena iman saudara, atau karena saudara aktif di gereja Revival, apakah saudara mau bertekun atau tidak?
Jemaat ini gigih dalam menghadapi rasul-rasul palsu dan ajaran-ajaran sesat.
Wah 2:2 – “…Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Dikatakan bahwa mereka tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat. Orang-orang jahat di sini bukanlah orang-orang jahat biasa melainkan rasul-rasul palsu yang menyebarkan ajaran-ajaran sesat. Perhatikan bahwa ketidaksabaran mereka terhadap para penyesat ini justru dipuji oleh Yesus. Ini cocok / sejalan dengan celaan rasul Paulus terhadap kesabaran orang Korintus dalam menghadapi pengajar sesat.
2 Kor 11:4 - Sebab kamu sabar saja, jika ada seseorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima”.
Ketidaksabaran mereka terhadap ajaran-ajaran sesat ini lalu diwujudkan dengan mereka berhasil membuktikan kepalsuan dari ajaran rasul-rasul palsu itu. Mereka mengalahkan rasul-rasul palsu. Bahwa gereja Efesus bisa membongkar penyesatan / kepalsuan rasul-rasul palsu itu, menunjukkan bahwa gereja Efesus sangat kuat dalam doktrin. Mengapa bisa disimpulkan demikian? Karena penyesatan oleh nabi palsu boleh dikatakan selalu terjadi dalam persoalan doktrin. Ini berarti pula bahwa para pemimpin jemaat ini dengan tekun mengajarkan doktrin kepada jemaatnya sehingga mereka semua kuat dalam doktrin dan sanggup mengalahkan para rasul palsu. Bandingkan dengan banyak gereja sekarang yang sama sekali tidak ada pengajaran doktrin. Semua khotbah hanya melulu masalah moral / praktika sehingga biar pun sudah bertahun-tahun seseorang menjadi anggota gereja, pengertian mereka terhadap ajaran Kristen sangat minim.
Jemaat ini tidak menjadi bosan dalam mengiring Tuhan.
Wah 2:3 - Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah
KJV - And hast borne, and hast patience, and for my name's sake hast laboured, and hast not fainted (tidak menjadi lemah / tak bersemangat).
NIV – You have persevered and have endured hardships for my name, and have not grown weary. (tidak menjadi lelah / bosan).
Kata-kata ini berhubungan dengan kalimat sebelumnya yakni sabar menderita. Karena itu makna ayat ini adalah ketika mereka mengikut / melayani Tuhan dan ada banyak penderitaan, mereka tidak menjadi lelah / bosan / jenuh. Memang dalam mengikut / melayani Tuhan selalu ada banyak serangan setan / penderitaan. Ada 2 kemungkinan dalam menghadapi semua itu yakni sabar dan terus bertekun dalam ikut / melayani Tuhan atau menjadi lelah, bosan, kehilangan semangat. Yang mana yang cocok dengan hidup saudara? Apakah dengan penderitaan / persoalan / masalah-masalah yang saudara hadapi membuat saudara menjadi bosan beribadah, bosan belajar Firman Tuhan, bosan berdoa, dsb? Jemaat Efesus ternyata tidak menjadi lelah / bosan di tengah-tengah pnderitaan yang mereka alami.
Jemaat ini membenci kejahatan.
Wah 2:6 - Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Ada macam-macam pandangan tentang kaum “Nikolaus” ini tetapi yang pasti ini semacam suatu aliran sesat yang lebih menyimpang secara praktis daripada secara doktrinal. Mungkin seperti “Children of God”. Gereja Efesus dipuji karena mereka membenci perbuatan-perbuatan yang jahat dari aliran tersebut. Apakah saudara juga membenci kejahatan-kejahatan yang terjadi di sekitar saudara? Ataukah bersikap acuh tak acuh saja dan menganggap semuanya sebagai hal yang wajar?
Leon Morris : Sekalipun kasih adalah sikap Kristen yang khas, kasih terhadap yang baik membawa hal yang cocok dengannya yaitu kebencian terhadap apa yang salah.... Perhatikan bahwa adalah perbuatannya dan bukan orangnya yang merupakan obyek kebencian itu. (Tyndale Bible Commentary : Revelation, hal. 61).
Homer Hailey: Anak Allah yang tidak membenci kejahatan tidak mengasihi kebenaran (Revelation, an Introduction and Commentary, hal. 123).
Jadi berarti jemaat di Efesus adalah jemaat yang mengasihi kebenaran.
6 fakta ini menunjukkan kepada kita bahwa jemaat Efesus adalah jemaat yang sangat bagus/hebat. Dan untuk 3 hal terakhir (giat dalam pekerjaan Tuhan, bertekun, dan bersemangat dalam menghadapi ajaran-ajaran sesat) mereka dipuji secara langsung oleh kristus sendiri.
Wah 2:2 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Pujian menunjukkan bahwa Jemaat Efesus adalah Jemaat yang HEBAT
- Jemaat ini sangat giat di dalam pekerjaan TUHAN
- Jemaat ini bertekun dalam pengiringan Iman kepada TUHAN
- Jemaat ini gigih dalam menghadapi rasul-rasul palsu dan ajaran-ajaran sesat.
- Jemaat ini tidak menggenal lelah dalam mengiring Tuhan.
- Jemaat ini membenci kejahatan.
2. Celaan
1. Ingat
2. Bertobat
3. Kembali
Komentar
Posting Komentar