Langsung ke konten utama

TOLERANSI YANG MENYESATKAN/MEMBINASAKAN

 



















TUHAN YESUS MENYATAKAN DIRI KEPADA JEMAAT TIATIRA:

Wahyu 2:18 - Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak YAHWEH, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

1. Pujian:

Wahyu 2:19 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama”.

        1. Aku tahu "Pekerjaanmu", orang-orang Tiatira adalah orang pekerja keras, mereka juga adalah                orang-orang yang terlibat dalam kasih melayani orang lain dengan uang mereka, tenaga, waktu             dan semua yang dapat mereka lakukan untuk Tuhan. 
        2. Aku tahu "Kasihmu", Jemaat di Tiatira adalah jemaat yang mengasihi Tuhan. Bukan seperti                    jemaat di Efesus yang kehilangan Kasih, tetapi jemaat yang tetap di dalam Kasih. 
        3. Aku tahu "Imanmu", , Iman yang dimaksud disini adalah bukan sekedar kepercayaan atau arti-               arti iman lainnya, kata iman disini lebih menunjukan kepada “Bukti” ( Pistis=Iman ), yaitu                    kehidupan iman yang penuh kuasa.
        4. Aku tahu "Pelayananmu", orang-orang di Tiatira adalah orang-orang yang melayani tanpa                        pamrih, mereka melakukan pelayanan dengan sepenuh hati mereka.
        5. Aku tahu "Ketekunanmu", Jemaat di Tiatira merupakan jemaat yang tida pernah “down” ketika             menghadapi goncangan atau tekanan, iman mereka tidak pernah berhenti. Banyak orang yang                putus imannya di tengah jalan, tetapi jemaat di Tiatira tidak pernah melakukan itu.
        6. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. Ini sesuatu             yang baik dari gereja Tiatira, yaitu mereka maju dalam pekerjaan / pelayanan.  

PELAJARAN:
        1. TUHAN YESHUA tahu kualitas pekerjaan kita, bersadarkan kasih, iman, ketekunan, atau hanya              sekedar tugas saja.
        2. “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang                      bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu;                      sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, YAHWEH, dengan meterai-Nya.” Yohanes 6:27
        3. Berusaha bukan hanya untuk mempertahankan apa yang telah mereka terima pada mulanya,                    tetapi bertumbuh dalam kasih karunia, dan dalam pengenalan dan kasih TUHAN YESHUA                    HAMASIAH. 

2. Teguran / Celaan

Wahyu 2:20 - “Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaKu supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala”. 

TUHAN YESHUA melihat ada suatu toleransi / kompromi terhadap penyesatan dan dosa dalam gereja. 
Toleransi adalah suatu penyesuaian dalam diri manusia. Kita harus bersifat toleransi tetapi kita tidak boleh berkompromi. Kita harus toleransi tetapi kita harus tegas dalam kebenaran. 

Wanita yang menganggap dirinya sebagai nabiah tapi sebenarnya adalah serigala berbulu domba. Dia menggoda anggota jemaat untuk berzinah dengannya, dia melakukannya bukan lewat wajah cantik, tapi lewat ‘mengajar dan menyesatkan hamba2-Ku supaya berbuat zinah (sexual immorality) dan makan persembahan-persembahan berhala’ (Wahyu 2:20)
TUHAN YESHUA mengingatkan kita akan orang seperti ini. Yang tampak luarnya baik tapi bisa dikenali aslinya lewat buahnya.
Janganlah kita mempermainkan otoritas Tuhan maupun kebenaran Tuhan. 
TUHAN mempunyai Prinsip “agar jemaat tetap hidup dalam kebenaran“ 

PELAJARAN:

        1. TUHAN YESHUA mengingatkan kita akan orang seperti ini. Yang tampak luarnya baik tapi                    bisa dikenali aslinya lewat buahnya.
        2. Janganlah kita mempermainkan otoritas Tuhan maupun kebenaran Tuhan. Kita harus ingat                    bahwa melawan Tuhan berakibat lebih susah daripada melawan setan.
        3. Gereja di akhir zaman harus waspada terhadap ajaran di dalam gerejanya.
    Kolose 2:8 – Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang                    kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

3. Hukuman

Wahyu 2:21-23
- Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
- Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah          dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-      perbuatan perempuan itu.
- Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji    batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut                   perbuatannya.
- “Akan di lemparkan ke ranjang orang sakit”, artinya bagi siapa yang tidak mau bertobat mereka akan    di hempaskan kepada berbagi-bagai penyakit dan tidak akan beranjak dari ranjang kesakitan.
- “Akan di lemparkan kepada kesukaran besar”, artinya bagi yang tidak bertobat akan mendapatkan           kesukaran yang tidak dapat di atasi di dalam kehidupannya.
- “Anak-anak mereka akan mati”, artinya kepada yang tidak bertobat, generasi mereka akan mati di           dalam iman, mati di dalam moral dan ethika, dan mati secara fisik juga. Karena dalam ayat ini ada       kalimat yang menyatakan bahwa Allah akan membalaskan kepada jemaat menurut perbuatannya.

PELAJARAN:

        1. TUHAN MAHA PENGASIH masih memberi kesempatan untuk bertobat.
        2. Selama masih ada kesempatan harus segera bertobat, kalau tidak hukuman sudah menanti.
        3. TUHAN ingin menunjukan kepada jemaat, bahwa Dialah TUHAN yang Adil, yang memiliki                hukum.
        4. TUHAN merindukan agar jemaat bertobat.

4. Nasehat

Wahyu 2:24-25  – “Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.”

Ini menunjukkan bahwa tidak semua jemaat Tiatira mengikuti penyesatan yang dilakukan oleh ‘wanita Izebel’ itu. Dan ternyata orang-orang ini bisa hidup, sekalipun mereka tidak mengikuti ajakan untuk berkompromi dengan penyembahan berhala dan perzinahan yang ditawarkan oleh ‘wanita Izebel’ itu!

Mereka hanya perlu berpegangan pada apa yang sudah mereka miliki itu.
Apakah yang sudah mereka punya? - Kasih, Iman, Pelayanan dan Ketekunan

Setan selalu berusaha supaya kita melepaskan hal-hal itu, kadang-kadang dengan memberikan problem / penderitaan, dan kadang-kadang sebaliknya, yaitu dengan menggunakan daya tarik duniawi / dosa, dan kadang-kadang dengan menggunakan ajaran sesat. Ingat, jangan lepaskan itu! Pegang kuat!

2 Tim.1:13-14 - Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

5. Upah

Wahyu 2:26-28 
Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku--
dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.

- Melakukan pekerjaanNYA di sini dikontraskan dengan ‘perbuatan-perbuatan perempuan itu’ dalam ayat 22. Jadi, orang-orang yang melakukan perkerjaan-pekerjaan perempuan Izebel itu tentu tidak bisa disebut sebagai pemenang; tetapi sebaliknya, orang yang melakukan pekerjaan Kristus akan menjadi pemenang.
- Harus kita pastikan bahwa dalam melakukan pelayanan, kita tidak melakukan pekerjaan manusia. Lakukanlah pekerjaan yang TUHAN  berikan kepada kita / TUHAN  kehendaki bagi kita!
- Tidak cukup sekedar melakukan pekerjaan Kristus. Kita harus melakukannya dengan setia sampai kita mati!

Pemenang akan memerintah bersama dengan Kristus dan mengalami persekutuan dengan Kristus.

Komentar