Pendahuluan :
Lagu God bless yg dinyanyikan Ahmad Albar dunia ini panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah, kisah mahabrata atau tragedi dari Yunani. Setiap kita dapat satu peranan, yang harus kita mainkan, ada peran wajar dan ada peran berpura-pura. Mengapa kita bersandiwara2x
Lirik ini mengungkapkan suatu kenyataan bahwa sandiwara bukan saja bisa kita lihat dalam film atau sinetron, tetapi juga dalam kehidupan nyata = manusia itu suka berpura-pura. Uya Kuya dan hipnotis
Ternyata bermain sandiwara dalam kehidupan nyata juga melanda kehidupan spiritual. Bahkan jauh hari sebelum lagu itu dikarang, Tuhan Yesus sudah mengungkapkannya.
Matius 23 kecaman Tuhan Yesus terhadap ahli Taurat dan orang Farisi, yang dalam hidup beragamanya patut diacungi jempol (ay.23) tetapi Tuhan melihat adanya kemunafikan = berpura-pura, sehingga Tuhan menyamakan mereka seperti kuburan (ay.27.)
Mereka menutupi kejahatan mereka dengan doa yang panjang (Markus 12:38-40) dan kita lihat sepanjang perikop ini Tuhan Yesus mengatakan mereka adalah orang-orang yang celaka = tidak selamat.
Kecaman Tuhan Yesus kepada ahli Taurat dan orang Farisi ini kiranya boleh menjadi peringatan untuk kita orang percaya, supaya jangan kita menjadi celaka seperti mereka.
Memang soal sandiwara dalam hidup orang percaya ini banyak bentuknya sekarang ini. Di daerah yang aman, kita lihat para umat dengan pakaian khas pergi gereja, menjinjing Alkitab, kadang dengan mudah terbaca sepertinya ada pengumuman: "Lihat aku saleh, aku rajin ke gereja." Tetapi bagaimana hidup mereka sehari-hari, apakah Kristus nyata dalam hidup mereka?
Ill. kekristenan di kantong-kantong Kristen.
Apakah ini berarti orang percaya semakin sukses bersandiwara?
Kekristenan tidak hanya terbatas pada hal pengetahuan tentang agama kita, ritualitas, dan aturannya, tetapi hal menjadi seperti Kristus.
Arti kata Kristen = pengikut Kristus
R. Paul mengenal Kristus untuk menjadi seperti Kristus.
Filipi 3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Mari kita terus berusaha mengenal Tuhan Yesus secara pribadi melalui kebenaran Firman Tuhan supaya kita mengetahui apa yang Tuhan inginkan kita sebagai pengikutnya lakukan.
Di hadapan manusia kita mungkin bisa bersandiwara tetapi tidak mungkin kita bersandiwara di hadapan-Nya. Dia Mahatahu, termasuk mengetahui sikap kita, motivasi kita, kebutuhan kita. Oleh karena itu, bersandiwara dengan doa, ibadah, persekutuan atau pelayanan, adalah suatu kebodohan kita.
Matius 7:21-23 orang percaya yang ditolak Tuhan.
Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Yang dituntut Tuhan dari umatNya adalah dalam ketulusan, kejujuran, dan kemurnian kita membuka diri bagi Tuhan.
Marilah kita berupaya hidup dalam satunya kata dan perbuatan, sehingga tak ada ruangan sandiwara dalam hidup kita, dan yang nyata bagi mereka di sekeliling kita adalah kehidupan yang
memancarkan kebenaran, ketulusan, keadilan, kepedulian, cinta kasih yang tak bersyarat.
Kalau kita mampu mewujudnyatakannya secara konsisten, Tuhan semakin dimuliakan dalam hidup kita, dan sandiwara kita diubah menjadi pikiran, perkataan, dan perbuatan yang semuanya merupakan persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1). by: Pdm. Febrina Widyanti
Komentar
Posting Komentar