Pelayanan bersama Pendeta Herusantosa ke Kalimantan Barat adalah suatu kebahagian bagi saya sebagai hamba Tuhan yang masih Muda. Pendeta Herusantosa adalah Gembala sidang Gereja Sidang Jemaat Pentakosta di Indonesia tepatnya di Krian - Sidoarjo. dalam usia yang sudah lanjut beliau masih tetap semangat untuk memberitakan Injil kepedalaman Kalimantan. Pendeta Herusantosa mengatakan " usia tidak menjadi penghalang bagiku untuk melakukan visi TUHAN. Memang benar apa yang dikatakan Pendeta Herusantosa, sekalipun usia sudah lanjut, kemampuan terbatas namun beliau tetap semangat melayani. Saya buktikan sendiri bagaiman pendeta Herusantosa harus pergi kepedalaman-pedalaman dengan naik motor. Jika pernah dari pedalaman Kalimantan pasti anda tahu bagaiman perjuangan dalam perjalanan. saya masih muda rasanya pinggang patah-patah, apalagi yang sudah lanjut usia.
Semangat dalam memberitakan Firman Tuhan adalah teladan yang harus kita miliki bagi semua hamba-hamba Tuhan. Usia, kemampuan, kesibukan dll tidak akan membuat kita menyerah dalam pemberitaan Firman Tuhan. Paulus sebagai penginjil besar mengatakan "tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan Tuhan Yesus kepdaku untuk memberi kesaksian tentang injil kasih karunia Tuhan" (Kis 20:24).
Pendeta Herusantosa pasti memiliki komitmen seperti Paulus yang tidak menghiraukan nyawanya yang penting bisa memberi kesaksian tentang kasih Kristus.
Teladan dari Pendeta Herusantosa membuat kami suami istri (Eben dan Phoebe) melangkahkan kaki untuk membuka gerja baru di Singkawang (kekristenan disingkawang hanya 4 % = data depak 2010, Buddha kira-kira 40 %). Penyertaan Tuhan akan membuat kami berhasil dalam melakuakan mis BAPA di Singkawang.
Komentar
Posting Komentar